TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh.
Usaha menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut dimulai dari menyikat gigi degan rutin, juga memeriksakan gigi ke dokter minimal 6 bulan sekali.
Dalam penyikatan gigi tentunya kita harus memperhatikan dalam pemilihan bulu sikat.
Disarankan memilih bulu sikat yang halus dan tidak kaku.
Berapa lama sikat gigi harus diganti?
drg. Callista Argentina menyampaikan, rekomendasi dari American Dental Association sikat gigi harus diganti setelah 3 bulan penggunaan.
Jika cara menyikat gigi terburu-buru atau terlalu kencang, maka dalam waktu 2 bulan penggunaan saja sikat gigi sudah mekar bulunya dan tentu saja harus diganti.

Baca juga: Cara Mudah dan Sederhana Mengatasi Gigi Sensitif yang Sudah Terlanjur Parah
Bulu sikat gigi yang sudah mekar tidak efektif lagi mengangkat plak, jadi percuma saja menyikat gigi.
Selain cara menyikat gigi, tentunya kita harus menggunakan pasta gigi yang tepat.
Kondisi gigi sensitif sering kali diabaikan.
Beberapa orang ada yang tanggap dengan kondisi giginya dan ada beberapa yang mengabaikan.
Ternyata gigi sensitif bisa diatasi dengan cara yang mudah dan sederhana.
drg. Callista Argentina menjelaskan, salah satu cara yang paling mudah dan sederhana adalah mengganti pasta gigi dengan pasta gigi yang khusus gigi sensitif.
Selain itu, pemilihan bulu sikat juga harus diperhatikan.
Baca juga: Apakah Gigi Sensitif Bisa Diatasi dan Disembuhkan? Simak Penjelasan drg. Callista Argentina
Sangat disarankan memilih bulu sikat yang lebih lembut bukan bulu sikat yang keras dan kaku.
drg. Callista Argentina menjelaskan bahwa gigi sensitif bisa disembuhkan dan dicegah.
Separah apapun kondisi gigi sensitif masih bisa disembuhkan, kecuali sudah mengenai saraf.
Jika sudah mengenai saraf, maka harus melakukan perawatan saraf.
Ototmatis saraf harus dimatikan, sehingga gigi sudah tidak sakit lagi.
drg. Callista Argentina mengatakan, sangat disayangkan kondisi gigi sehat hanya karena sensitif tetapi harus perawatan saraf.
Lebih baik dicegah, sebelum gigi menjadi tambah parah.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan drg. Callista Argentina. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)