Breaking News:

dr. Phedy, Sp. OT(K) Spine Sampaikan Metode Teknologi MInimal Invasif : Robotic Navigation

Dengan adanya teknologi yang ada saat ini tentunya akan sangat membantu dalam penanganan dibidang kesehatan, seperti teknologi minimal invasif.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi teknologi minimal invasif ; robotic navigation 

TRIBUNHEALTH.COM - Kemajuan teknologi membuat penderita skoliosis bisa ditangani dengan baik.

Pada hari pertama pasca operasi, pasien dianjurkan untuk mobilisasi.

Pasien sudah harus bangun, berdiri maupun jalan semampunya.

Dengan teknologi yang ada saat ini, pasien pun sudah bisa dipulangkan setidaknya tiga hari setelah dilakukan operasi.

Teknik yang digunakan saat ini adalah teknik minimal invasif.

dr. Phedy menyampaikan, yang dimaksud dengan teknologi minial invasif adalah membuat cedera yang minimal pada jaringan lunak pada otot.

Yang kita tahu bahwa skoliosis merupakan kelainan tulang punggung yang bisa terjadi pada punggung atas sampai punggung bawah.

ilustrasi teknologi minimal invasif
ilustrasi teknologi minimal invasif (kompas.com)

Baca juga: Korea Selatan Kembangkan Tato Nanoteknologi sebagai Alat Pemantau Kesehatan

Apabila otot tersebut dipisahkan untuk melakukan pemasangan skrup dan untuk mengoreksi skoliosis cedera berat, pemulihannya lama bisa sampai satu minggu.

dr. Phedy mengatakan, saat ini memiliki teknologi Robotic Navigation.

Robotic navigation merupakan sebuah robot, yang ketika memasang skrup maka robot tersebut akan membantu dalam pemasangan.

2 dari 2 halaman

Jika dahulu harus melihat tulang, membuka sejelas-jelas tulangnya dan melihat arahnya, kemudian menentukan dimana musti memasang.

Dengan adanya robot tersebut, dokter bisa mempelajari posisi pemasangan dengan menggunakan CT-Scan pasien.

CT-Scan diupload ke robot, kemudian direncanakan lokasi pemasangan skrup.

Baca juga: Dengan Teknologi yang Semakin Maju, Pemulihan Pasca Operasi Skoliosis Menjadi Semakin Cepat

Saat hendak dilakukan operasi, robot memiliki tangan yang bergerak dan mengarahkan tempat mepasangan.

Sehingga dokter hanya mengikuti arahan robot.

Dokter tidak perlu lagi membuka tulangnya untuk melihat posisi tulang atau lokasi yang akan dilakukan pemasangan.

Karena sudah dipelajari dari CT-Scan pasien, kemudian diproses dirobot.

Setelah itu dokter melakukan perencanaan dan mengikuti arahan dari robot.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Phedy, Sp. OT(K) Spine. Seorang dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Phedy Sp.OT (K) SpineDokter spesialis orthopediSkoliosis
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved