TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi rongga mulut bisa terjadi pada siapa saja.
Keadaan ini memgakibatkan dokter gigi banyak mengatasi permasalahan.
Utamanya jika tak pernah dilakukan pemeriksan dokter secara rutin.
Baca juga: Pertumbuhan Gigi Bungsu yang Tidak Normal Bisa Diatasi dengan Tindakan Odontektomi
Lalu kira-kira bagaimana cara mengatasinya? Sika penjelasannya berikut.
drg. Erni Marlina, Sp.PM., Ph.D menyelesaikan pendidikan kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada 2005.
Setelah itu, dia mengambil program pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut di Universitas Airlangga (Unair Surabaya).
Pendidikan tersebut berhasil dia selesaikan pada tahun 2010.
drg. Erni Marlina, Sp.PM., Ph.D hijrah ke UK pada tahun 2014.
Baca juga: Profil Erni Marlina, Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut yang Bergelar Ph.D
Dia menempuh program Ph.D di Eastman Dental Institute, UCL.
Dalam CV yang diterima TribunHealth.com, lebih dari 20 publikasi dan seminar ilmiah yang sudah dia lakukan, baik nasional maupun internasional.
Tanya:
Dokter adakah derajat keparahan infeksi rongga mulut?
Ara, Solo.
drg. Erni Marliana, Sp.PM Phd. Menjawab:
Biasanya masyarakat baru menganggap infeksi rongga mulut ketika sudah terjadi keparahan.
Baca juga: Bayi Baru Lahir ataupun Berusia 4 Bulan Sudah Tumbuh Gigi, Apa yang Terjadi? Ini Kata Dokter
Yakni keluhan rasa sakitnya sudah tidak tertahankan, sudah menganggu kenyamanan dalam menjalan kegiatan sehari-hari.
Terdapat tanda infeksi virus yang ringan dan berat.
Bila infeksi virus ringan, biasanya hanya berbentuk sariawan dan berjumlah 1 biji di dalam ronggga mulut atau sekitar mulut.
Namun pada kondisi parah, ketika pasien daya tahan tubuhnya tidak bagus atau virusnya menyerang lebih banyak, maka sariawan bisa mengenai seluruh rongga mulut.
Ciri-cirinya:
- Minum susah
Baca juga: Tetap Waspada, Sariawan yang Mengarah Keganasan Bisa Berisiko Kanker Mulut, Ketahui Ciri-cirinya
- Makan susah
- Berbicara susah.
Selain di atas, infeksi virus HIV juga akan menyebabkan keganasan di rongga mulut.
Baca juga: Membersihkan Karang Gigi Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali? Ini Kata drg. Ivanna Belopandung
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)