TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian besar dalam keluarga, tentu ada orang yang mengalami alergi.
dr. Prasna Pramita menyampaikan, setiap orang perlu melakukan tes alergi agar bisa menghindari pencetusnya.
Apabila kita bisa menghindari pencetusnya, maka alergi bisa tidak terjadi kekambuhan.
Yang paling utama obat untuk alergi adalah pencegahan.
Pencegahannya ialah dengan mencari tahu pencetusnya.
Setelah mengetahui pencetusnya, maka perlu dihindari agar tidak mengalami alergi.
Selain itu, dengan konsumsi obat-obatan yang pasti bisa membantu pengobatan alergi.

Baca juga: Perhatikan Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak, Berikut Penjelasan dr. Lingga Pradipta Sp.A
dr. Prasna Pramita menyampaikan, apabila pertamakali mengalami alergi, bisa mengonsumsi obat anti alergi 3-5 hari.
Apabila alergi belum sembuh meskipun sudah mengonsumsi obat anti alergi, sebaiknya mencari pertolongan ke dokter.
dr. Prasna Pramita menyampaikan, apabila seseornag mengalami alergi sudah 1 minggu dan tidak ada perubahan maka harus segera berkonsultasi ke dokter.
Jika alergi dibiarkan terlalu lama dan pasien menggaruk terus menerus, maka keadaan kulit akan semakin parah.
Terkadang saat tidur sering menggaruk bagian alergi, sehingga terjadi perlukaan yang membekas bahan sulit sembuh.
dr. Prasna Pramita mengingatkan, bahwa jangan sampai berlarut-larut membiarkan alergi.
Baca juga: dr. Prasna Pramita Sp.PD-KAI Sampaikan Seputar Alergi yang Perlu Diketahui
Alergi dimana sistem kekebalam tubuh kita merasakan sesuatu yang berinteraksi dengan adanya bahan-bahan alergen lainnya yang sebenarnya tidak berbahaya.
Tetapi karena kita terus menerus terpapar dengan bahan tersebut, akhirnya menimbulkan masalah.
Oleh karena itu bisa menimbulkan kemerahan pada kulit, batuk, pilek, mual, muntah, bahkan bisa sampai sesak nafas.
Bagian tubuh yang terdampak saat alergi yakni :
- Lokal
Misalkan pada kulit seperti kemerahan dan gatal.
- Sistemik
Tanda-tanda dari dalam tubuh misalkan batuk, flu, atau bisa juga mengalami mual dan muntah.
Baca juga: 4 Efek Samping Makan Terong yang Bisa Terjadi, Mulai dari Alergi hingga Risiko Batu Ginjal
Bahkan bisa sampai sesak nafas dan perut tidak nyaman.
Faktor dari alergi tentu bermacam-macam, karena :
- Gaya hidup
- Pola hidup
- Makanan yang dikonsumsi
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan alergi yakni :
- Faktor usia
Pada usia bayi 0 - 3 bulan biasanya paling sering mengalami alergi susu sapi.
Saat bayi sudah tumbuh besar, bisa berbeda lagi alerginya misalkan alergi terhadap telur.
Ketika sudah dewasa, biasanya paling sering alergi ikan.
Baca juga: Dokter Sebut Penggunaan Pelembab Bisa Membantu Mengatasi Rasa Gatal Akibat Mengalami Alergi Kulit
Alergi pada seseorang mulai dari usia bayi, dan dewasa tentu berbeda-beda alerginya.
- Jenis kelamin
- Pola makan
- Jenis makanan awal saat bayi
- Faktor genetik
Sebagian besar dalam keluarga, tentu ada orang yang mengalami alergi.
dr. Prasna Pramita menyampaikan, setiap orang perlu melakukan tes alergi agar bisa menghindari pencetusnya.
Apabila kita bisa menghindari pencetusnya, maka alergi bisa tidak terjadi kekambuhan.
Yang paling utama obat untuk alergi adalah pencegahan.
Pencegahannya ialah dengan mencari tahu pencetusnya, maka perlu dihindari.
Selain itu, dengan konsumsi obat-obatan yang pasti bisa membantu.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Prasna Pramita Sp.PD-KAI., MARS., FINASM. Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)