TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya kita pernah merasakan nyeri, baik nyeri pinggang, lutut, bahu ataupun kepala.
Keluhan nyeri yang terus berulang harus diwaspadai.
Apakah yang dimaksud dengan nyeri kronik?
Nyeri kronik merupakan salah satu penyebab daripada pasien untuk datang ke rumah sakit.
Keluhan nyeri yang terus-menerus atau berkelanjutan dan tidak tertangani akan menjadi masalah yang bukan hanya untuk pasien, tetapi juga untuk lingkungan sekitar terutama produktivitasnya.
Misalnya seorang pekerja yang biasanya bekerja di kantor dan harus duduk didepan komputer dan ternayat mengalami sakit pinggang, duduk menjadi suatu siksaan tentunya.
Baca juga: Mengetahui Jenis hingga Penyebab Sariawan yang Kerap Menimbulkan Rasa Nyeri dan Tak Nyaman
Sehingga produktivitasnya bisa jauh menurun karena gangguan tersebut.
dr. Isrun Masari menyampaikan, selama ini dalam penatalaksanaan sehari-hari yang kita alami jika mengeluhkan nyeri yang dilakukan adalah konsumsi obat.
Setelah minum obat, keluhann nyeri yang dirasakan berkurang.
Yang menjadi masalah apabila minum obat, kemudian nyeri berkurang dan timbul lagi kemudian minum obat kembali sehingga terjadi pengulangan yang terus menerus.
Bahkan kadang-kadang intensitas nyerinya semakin tinggi dan efektivitas obatnya sudah tidak terasa.
Dalam kondisi seperti ini biasanya hanya memiliki dua pilihan yakni minum obat atau operasi.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Keluhan Nyeri Pinggang Memiliki Banyak Golongan Masalah Kesehatan
Misalkan seseorang memiliki keluhan pada tulang belakang dan sudah minum obat secara maksimal, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter ternayta mengalami saraf kejepit maka dianjurkan untuk operasi.
Karena satu dan lain hal, banyak pasien yang merasa takut untuk operasi.
Kalaupun ingin operasi tetapi tidak bisa, misalkan pasien tersebut sudah berusia tua dan memiliki kelainan pada jantung ataupun paru-paru sehingga tindakna operasi cukup beresiko.
dr. Isrun Masari mengatakan, dengan kondisi seperti ini maka pasien terssebut jatuh dalam nyeri kronik.
Manajemen intervensi yang baru berkembang dalam beberapa dekade terajhir, menjadi jembatan anatra dua masalah tersebut.
Baca juga: Kelola Stres dan Konsumsi Makanan yang Sehat untuk Membantu Mengatasi Nyeri Haid, Begini Kata Dokter
Pasien-pasien yang sudah minum obat dengan maksimal, tetapi nyerinya tidak berkurang dan tidak bisa operasi karena satu dan lain hal.
dr. Isrum Masari menyampaikan, di sinilah manajemen intervensi akan dilakukan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Isrun Masari Sp.An, FIPM CIPS. Seorang dokter spesialis anastesi dari RSKB Halmahera Siaga.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)