TRIBUNHEALTH.COM - Ketika wanita sudah memasuki usia antara 10-15 tahun.
Ketika perempuan sudah menstruasi, artinya sudah memasuki akil baliq.
Tentunya kita sudah tidak asing mendengar bahwa perempuan saat menstruasi tidak diperbolehkan keramas maupun gunting kuku.
Yuanita Ani menjelaskan, mungkin orang berpikir ketika menstruasi kondisi tubuh sedang turun.
Jika keramas kemudian kedinginan dan terjadilah masuk angin.
Tetapi sesungguhnya keramas dan menstruasi tidak ada hubungan.
Tidak ada hubungan bahwa perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh keramas.

Baca juga: Mengapa Ketika Siklus Menstruasi Wanita Cenderung Mengalami Mood Swing? Begini Kata Psikolog
Ketika menstruasi tidak menjadi masalah apabila keramas, justru pada saat menstruasi tubuh harus bersih.
Baik gunting kuku ataupun keramas saat menstruasi tidak menjadi masalah.
Bukan karena menstruasi sehingga darah menstruasi yang keluar menjadi banyak taua menjadi sedikit ataupun menjadi sakit, bukanlah hal yang benar.
Siklus menstruasi yang tidak rutin tentu saja tidak ada hubungannya dengan gunting kuku maupun keramas saat menstruasi.
Anak remaja yang siklus menstruasinya tidak teratur 3 bulan, 4 bulan bahkan 5 bulan sekali harus waspada adanya PCOS.
PCOS ialah adanya kista pada ovarium atau kista indung telur.
Baca juga: Jangan Sepelekan Sindrom Pra-Menstruasi atau PMS, Berikut Penjelasan dr. Mafisah
Jika perempuan mengalami kista indung telur, saat menstruasi akan mengeluhkan sangat sakit bahkan ada yang sampai pingsan.
Apabila saat menstruasi mengeluhkan sangat sakit, maka harus diwaspadai dan perlu segera ke dokter obgyn untuk dilakukan pemeriksaan.
Pada POCS berupa bulatan-bulatan kecil yang berisi cairan yang akan sangat mengganggu ketika menstruasi dan seirama dengan siklus menstruasi.
Saat perempuan hendak menstruasi, maka kista tersebut akan membesar dan ketika menstruasi sudah selesai maka kista akan mengecil kembali.
Yuanita Ani menyampaikan, perempuan yang memiliki kista ovarium, ketika menstruasi akan mengeluhkan sangat sakit bahkan sampai pingsan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan Yuanita Ani S. M.Kep.,NS, Sp.Kep.Mat. Seorang dosen keperawatan STIKes Santo Borromeus.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)