TRIBUNHEALTH.COM - Stress adalah kondisi yang menunjukkan seseorang sedang mengalami tekanan psikis.
Stres bisa dilatarbelakangi oleh berbagai faktor.
Meski hal yang umum dialami setiap orang, namun sebaiknya waspada terhadap risiko yang bisa muncul kapan saja.
Baca juga: Psikolog Sebut Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Terjadi 1 Bulan setelah Trauma
Terlebih jika stress ini berlangsung dalam waktu yang lama.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Andri, mengatakan, seseorang yang sudah merasakan stres berlebihan, biasanya akan mengalami cemas dan muncul perasaan seperti tertekan.
"Rasanya bisa seperti ingin keluar dari lingkungannya," imbuh Andri dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.

Hingga ciri lainnya akan membuat penderita menjadi ingin makan dalam jumlah banyak namun ada pula yang cenderung tidak nafsu makan.
Bila terus berlanjut lalu berimbas mempengaruhi kualitas hidup, bisa dikategorikan mengalami masalah gangguan kejiwaan.
Baca juga: 4 Cara untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Menjaga Pola Gizi Seimbang hingga Mengelola Stres
"Jadi jangan sampai stres, lalu masalah penyesuaian atau adaptasinya kurang, akhirnya menjadi gangguan kejiwaan," pesan Andri.
Penyebab Stres Banyak Makan
Menurut pernyataan Andri, seseorang yang sedang mengalami stres cenderung memicu hormon kortisiol menjadi meningkat.
Akhirnya menghasilkan sinyal pada tubuh untuk terus mendapatkan asupan makanan.

Asupan makanan yang dimaksud seperti mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi.
"Jadi otak bilang 'yuk makan lagi makan lagi' padahal sebenarnya tubuh nggak butuh," sambung Andri.
Benarkah Stress Eating?
Baca juga: Makanan Bisa Menjadi Penyumbang Tingkat Keparahan Kondisi Jerawat, Begini Ulasan dr. Veronica
Karena meningkatnya nafsu makan pasca mengalami tekanan psikis, banyak yang mengatakan kondisi ini sebagai stress eating.
Adalah kondisi yang dikaitkan dengan perilaku makan.
Maka membuat seseorang yang stres cenderung akan banyak makan-makanan berkalori tinggi.

Lalu membuat seseorang yang mengalaminya akan merasa nyaman.
"Merasa lebih tenang dan stress bisa berkurang, padahal sebenarnya nggak," ungkap Andri.
Baca juga: Tak Hanya Makanan Manis, Penderita Diabetes Juga Perlu Batasi Makanan Asin dan Sederet Hal Ini
Penjelasan dr. Andri, Sp. KJ ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)