TRIBUNHEALTH.COM – Trauma pada anak yang tidak segera diatasi bisa memengaruhi karakternya ketika dewasa.
Trauma masa kecil adalah peristiwa yang dialami anak dan sifatnya mengancam kehidupannya.
Bahkan trauma masa kecil yang tidak bisa diatasi dengan baik bisa menyebabkan gangguan PTSD atau gangguan pascatrauma.
Trauma masa kecil akan membekas di otak anak dan terbawa hingga dia dewasa kelak.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Baca juga: Infeksi Telinga yang Tidak Segera Diatasi Bisa Menyebabkan Kehilangan Indera Pendengaran

Baca juga: Apakah Pengguna Veneer Diperbolehkan Bleaching Gigi? Berikut Penjelasan drg. Putu Eka
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak Meningkat, Kemenkes Imbau Orangtua Waspadai Gejalanya

Baca juga: dr. Yan Ungkap Pengobatan hingga Bahan Alami untuk Mengatasi Gejala Infeksi Telinga dan Tenggorok
Pertanyaan:
Apa saja dampak trauma masa kecil yang bisa terjadi hingga dewasa?
Sianipar, Tinggal di Jember.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Dampak yang bisa terjadi kebanyakan memang depresi dan kecemasan.
Meskipun dampak lainnya juga bisa terjadi.
Bisa menjadi skizofrenia, gangguan psikosis, sampai suka berteriak di tempat umum dan tidak memiliki rasa malu, kondisi inilah yang paling parah.
Hanya saja kebanyakan hampir 90 persen dampak trauma adalah kesedihan dan kecemasan.
Karena kesedihan dan trauma bagi orang-orang yang memiliki pengetahuan, skill, dan keterampilan itu masih bisa dikubur dalam alam bawah sadar.
Baca juga: Pasien Bruxism yang Melakukan Terapi Akan Mengurangi atau Menghilangkan Kebiasaan Tersebut?

Baca juga: Risiko bila Penggunaan Obat Antibiotik Tak Diselesaikan dengan Tuntas, Simak dr. Alia Kusuma Rachman
Sehingga ketika memiliki skill dan keterampilan tertentu, trauma ini bisa saja tidak memengaruhi performa kerja.
Jadi performa kerja tetap bagus sepanjang memiliki skill dan keterampilan yang bagus.
Cuman kalau even-even tertentu, seperti ada kejadian tertentu, misalnya pasangan selingkuh, kehilangan pekerjaan, bisa saja trauma ini muncul kembali.
Jadi bagi yang memiliki wawasan, skill, dan pekerjaan yang baik trauma itu akan terkubur, namun bisa muncul ketika ada hal-hal yang membuat sedih.
Baca juga: Kunci Utama dalam Penanganan Kanker Payudara, Ini Kata dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K)
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.