TRIBUNHEALTH.COM - Kementerian kesehatan dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah sepakat menghentikan peredaran obat sirup di apotek.
Hal ini buntut dari ditemukannya banyak kasus anak yang mengalami gagal ginjal akut pasca konsumsi obat sirup.
Kira-kira seperti apa kronologinya?
Baca juga: Alasan Obat Sirup Harus Berhenti Diedarkan untuk Anak-anak, Simak Kata dr. Muhammad Fiarry Fikaris
Untuk memastikan kebenarannya, simak penjelasan dr. Muhammad Fiarry Fikaris.
Saat ini, dokter yang akrab disapa Fiki ini sedang melanjutkan studi di luar negeri.
Sebelumnya ia menjalankan praktek sebagai dokter umum di Rumah Sakit (RS) Insan Permata.
Rumah sakit ini berlokasi di jalan Bhayangkara 1, No. 68 Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.
Dokter fiki juga telah menjalankan praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah.
Baca juga: Profil Dokter Muhammad Fiarry Fikaris, Dokter Umum RS Insan Permata Tangerang Selatan
Rumah sakit ini merupakan tempat praktik pertama dirinya, setelah lulus dari menyelesaikan studi di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Tanya:
Benarkah kabar pemberian obat sirup bisa memicu gagal ginjal? Bila benar, mengapa demikian?
Ara, Solo.
dr. Muhammad Fiarry Fikaris Menjawab:
Jadi memang belakangan ini ditemukan kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi disebabkan oleh obat sirup itu.
Karena obat sirup itu mengandung senyawa Etilen Glikol (EG).
Baca juga: Risiko bila Penggunaan Obat Antibiotik Tak Diselesaikan dengan Tuntas, Simak dr. Alia Kusuma Rachman
Senyawa Etilen Glikol ini jika terlalu banyak atau terlalu tinggi kadarnya bisa bersifat racun untuk ginjal, karena itu bisa menyebabkan gagal ginjal.
Namun ini tidak berarti semua obat sirup itu pasti mengandung Etilen Glikol.
Karena saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang kandungan zat tersebut di obat sirup.
Maka dari itu amannya dihentikan terlebih dahulu.
Baca juga: Obat Sirup Berhenti Diberikan pada Anak-anak, Dokter Fiarry Fikaris: Tidak Selamanya
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)