TRIBUNHEALTH.COM - Bisa kita lihat pada beberapa sumber bahwa gigi palsu secara umum ibagi atas dua jenis, yakni :
- Gigi palsu lepasan
Artinya gigi palsu tersebut bisa dilepas pasang oleh pasien.
drg. Muhammad Ikbal menyampaikan bahwa terdapat gigi palsu sebagian lepasan, artinya hanya satu atau lebih dari satu gigi yang hilang.
Tetapi ada juga gigi palsu full, yakni digunakan untuk gigi yang sudah hilang semua.
Gigi palsu semacam ini sebenarnya sudah banyak dimasyarakat pada saat ini.
Berdasarkan bahannya terdapat gigi palsu bahan acrylic, gigi palsu bahan kerangka logam.

Baca juga: drg. Muhammad Ikbal Sp.Pros Paparkan Usia yang Disarankan untuk Penggunaan Gigi Palsu
Dari jenis gigi palsu tersebut bisa dipilih oleh pasien maupun dokter untuk perawatan dari pasien yang mengalami gigi ompong.
- Gigi palsu permanen
Dalam istilah kedokteran gigi palsu permanen disebut dengan gigi palsu cekat.
Gigi palsu pemanen ini artinya pasien tidak bisa lepas pasang.
Terdapat beberapa macam, misalnya gigi palsu mahkota atau istilah kedokteran giginya crown atau gigi palsu jembatan dalam istilah medinya adalah bridge.
drg. Muhammad Ikbal menyampaikan, yang menjadi trend sekarang adalah implan gigi.
Baca juga: Mengapa Seseorang Disarankan Menggunakan Gigi Palsu? Berikut Penjelasan Dokter
Implan gigi menjadi populer saat ini, apalagi idaerah-daerah perkotaan maupun negara berkembang.
Hanya saja kendalanya adalah dibandingkan dengan gigi-gigi palsu lainnya, maka implan gigi ini biayanya lebih mahal.
Secara umum terdapat dua jenis gigi palsu, yakni gigi palsu lepasan dan gigi palsu permanen.
Terdapat beberapa alasan sehingga disarankan untuk menggunakan gigi palsu.
Gigi palsu membantu untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, dalam hal ini istilah kedokteran gigi adalah fungsi mastikasi.
Orang yang ompong atau kehilangan giginya, rata-rata mengalami gangguan pengunyahan.
Baca juga: Amankah jika Lansia Ingin Menggunakan Gigi Palsu? Simak Penjelasan Dr. drg. Munawir SKG. MAP
Jika mengalami gangguan pengunyaham akibatnya adalah asupan gizi menjadi bermasalah.
Selain itu pasien dengan gigi ompong cenderung mengalami masalah pencernaan.
Apabila tidaka da gigi atau kehilangan banyak gigi, maka makanan yang dikunyah menjadi tidak halus akhirnya masuk tertelan.
Oleh karena itu, gigi palsu lah yang bisa menggantikan fungsi pengunyahan.
Kita harus menggunakan gigi palsu karena gigi palsu bisa mengembalikan fungsi pengucapan.
Pengucapan kita menjadi lebih jelas jika menggunakan gigi palsu dibandingkan dengan tidak adanya gigi atau kehilangan gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros. Seorang dokter gigi spesialis prostodonsi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)