TRIBUNHEALTH.COM - dr. Halim Perdana menyampaikan, kadang pasien datang berobat ke dokter diberikan batas kontrol.
Misalnya 1 minggu atau 2 minggu kembali kontrol.
Tetapi kadang kala pasien malas datang kembali untuk kontrol dan berinisiatif sendiri membeli obat ke apotek dengan contoh obat yang diresepkan oleh dokter.
Jika pasien tersebut masih mengikuti anjuran dokter, maka tidak akan menjadi masalah.
Yang menjadi masalah adalah pasien tersebut selang-seling atau tidak rutin melanjutkan terapi, hal inilah yang menjadi masalah nantinya.
Karena kondisi kulit tidak dikontrol oleh dokter, padahal seharusnya dikontrol dan dilihat perkembangannya sejauh mana.

Baca juga: Infeksi Jamur yang Tidak Segera Ditangani dengan Benar Memicu Komplikasi? Ini Kata dr. Halim Perdana
Apabila pasien sudah merasa infeksi mulai hilang dan embuh, sering kali dibiarkan saja.
Padahal kondisi infeksi yang dibiarkan saja bisa dikatakan rentan dan akan muncul kembali lagi.
dr. Halim Perdana menyampaikan, sebaiknya jika infeksi jamur sudah sembuh tetap dilakukan pengolesan obat selama 2 minggu.
Pengolesan salep tersebut bertujuan untuk mencegah munculnya jamur.
Infeksi jamur bisa terjadi kambuhan tergantung dari higienitas dan imunitas pasiennya.
Selain itu juga tergantung apakah pasien sering kontak dengan binatang yang terinfeksi jamur.
Baca juga: Infeksi Jamur Beresiko Dialami Siapa Saja, Adakah Jenis-jenis Kulit yang Rentan Mengalaminya?
Jika hewan peliharaan tidak diperiksa secara intensif, maka bisa berisiko menularkan kembali.
Infeksi jamur dikenal dengan istilah dermatomikosis.
Dermatomikosis disebabkan oleh infeksi jamur, ditandai dengan rasa gatal dan muncul ruam-ruam pada kulit.
Masalah ini terdapat pada lapisan atas kulit dan juga dibawah lapisan kulit.
Terdapat beberapa faktor penyebab dari Dermatomikosis yakni Trichopyton rubru atau spesies ekodermatobiton dan micro sprorum.
Penyakit kulit akibat infeksi jamur umumnya tidak berbahaya apabila mengenai daerah kulit.
Baca juga: Waspada Infeksi Jamur pada Kulit yang Dijelaskan dr. Halim Perdana Kusuma Sp.DV
dr. Halim menyampaikan, perlu diperhatikan apabila infeksi jamur mengenai luka atau pembuluh darah akan bersifat lebih fatal.
Oleh karena itu sebelum kejadian lebih fatal, disarankan untuk dikonsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang lebih lanjut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Halim Perdana Kusuma, Sp. DV. Seorang dokter spesialis dermatologi dan venerologi RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)