TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi jamur dikenal dengan istilah Dermatomikosis.
Dermatomikosis disebabkan oleh infeksi jamur, ditandai dengan rasa gatal dan muncul ruam-ruam pada kulit.
Masalah ini terdapat pada lapisan atas kulit dan juga di bawah lapisan kulit.
Terdapat beberapa faktor penyebab dari Dermatomikosis yakni Trichopyton rubru atau spesies ekodermatobiton dan micro sprorum.
Penyakit kulit akibat infeksi jamur umumnya tidak berbahaya apabila mengenai daerah kulit.
dr. Halim menyampaikan, perlu diperhatikan apabila infeksi jamur mengenai luka atau pembuluh darah akan bersifat lebih fatal.

Baca juga: Perhatikan Hal-hal yang Perlu Dihindari Saat Menggunakan Gigi Palsu
Oleh karena itu sebelum kejadian lebih fatal, disarankan untuk dikonsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang lebih lanjut.
Adapun pencegahan infeksi jamur, yakni :
- Menjaga faktor kebersihan perorangan
- Hindari hewan-hewan peliharaan
Apabila hewan tersebut terinfeksi jamur, sebaiknya segera ditangani agar tidak menyebabkan infeksi.
- Harus berobat dengan teratur
Lapisan kulit secara garis besar terdiri atas 3 yakni lapisan atas yang dikenal dengan epidermis, lapisan tengah yang dikenal dengan lapisan dermis, dan lapisan paling bawah adalah lapisan subkutis atau lapisan lemak.
Baca juga: Amankah Lansia Melakukan Pemasangan Gigi Palsu? Berikut penjelasan Dr. drg. Munawir
Pada lapisan epidermis terbagi lagi menjadi 5 bagian, baik itu lapisan korneum, granulosum, skinosum, atau basale.
Bagian kulit yang paling rentan mengenai infeksi jamur pada manusia, sering terjadi pada lapisan atas kulit yaitu lapisan epidermis.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Halim Perdana Kusuma, Sp. DV. Seorang dokter spesialis dermatologi dan venerologi RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)