TRIBUNHEALTH.COM - Vitiligo merupakan penyakit pada kulit yang menyebabkan kulit kehilangan warna aslinya.
Vitiligo ditandai dengan adanya bercak putih dan pada bercak putih tersebut sebenarnya kulit kehilangan sel melanosit.
Hilangnya sel melanosit di bagian tersebut menyebabkan tidak adanya pigmen kulit.
Sel melanosit hilang dikarenakan proses autoimun.
Jadi proses autoimun menyebabkan sel kekebalan tubuh menyerang sel melanosit yang menghasilkan pigmen, sehingga di bagian tersebut tidak menghasilkan pigmen karena sel melanositya sudah hilang.
Secara tidak langsung, penderita vitiligo menderita autoimun.

Baca juga: dr. Halim Perdana Kusuma Sp.DV Paparkan Penyebab dari Kelainan Kulit Vitiligo
dr. Arini Widodo menyampaikan, vitiligo dibagi menjadi dua secara garis besar yakni :
- Vitiligo segmental
Vitiligo segmental lebih sulit untuk diterapi.
Jenis vitiligo dibedakan menjadi karena lebih mengarah ke prognosis dan penyebabnya.
Pada vitiligo segmental ditandai dengan muncul pada 1 segmen tubuh seperti kaki, wajah atau lengan.
Selain itu kehilangan beberapa warna rambut seperti dikepala, bulu mata, dan alis.
Penyakit citiligo jenis segmental sering kali dimulai pada usia dini.
Baca juga: Apa Benar Penderita Vitiligo Tak Disarankan Melakukan Perawatan Dagu Berlipat? Begini Ulasan Dokter
Vitiligo akan sering berkembang selama 1 tahun atau lebih dan kemudian berhenti.
- Vitiligo non-segmental
Vitiligo non-segmental disebut dengan general vitiligo atau vitiligo vulgaris.
Penderita vitiligo non-segmental tergolong lebih banyak.
Pada vitiligo non-segmental ditandai dengan warna kulit yang berhenti secara cepat hilang, berhenti sementara waktu, kemudian kembali.
Bisa dikatakan bahwa vitiligo terkadang muncul, hilang sendiri kemudian bisa muncul kembali.
Warna putih pada kulit terkadang meluas dan bisa mengecil kembali.
Vitiligo non-segmental tidak hanya muncul pada satu sisi, tetapi lebih meluas.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Arini Widodo Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)