TRIBUNHEALTH.COM - Terkait kesehatan gigi dan mulut, pada beberapa kasus memang tidak bisa dilakukan apabila kadar gula darah dari pasien tinggi.
drg. Anastasia menyampaikan, biasanya masalah kesehatan gigi dan mulut akan terdeteksi jika kebetulan pasiennya kurang intens menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
Selain itu kondisi gusi juga mudah berdarah, terjadi peradangan pada gusi, gigi goyah umum terjadi pada penderita diabetes yang kurang menjaga oral hygiene.
Tak hanya itu saja, halitosis atau bau mulut juga akan tampak sekali dari rongga mulut pasien diabetes yang tidak menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut.
Sariawan menjadi salah satu tanda, tetapi tidak spesifik karena sariawan bisa terjadi pada pasien-pasien lain.
Baca juga: Ketahui Ragam Masalah Gigi dan Rongga Mulut pada Penderita Diabetes Melitus
Hanya memang bagi penderita diabetes sariawan mudah terjadi.
drg. Anastasia mengatakan bahwa kasus yang paling sering ditemui adalah gingivitis atau radang gusi dan oral hygiene yang buruk.
Kondisi gusi bengkak-bengkak, terdapat aroma yang khas dari rongga mulut penderita.
Selain itu juga tampak dari fisik, apabila sudah mengalami diabetes kronis cenderung kurus kulit juga akan terlihat tidak sehat.
Tentu saja perlu dilakukan pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan intens dari dokter internis, sehingga diagnosa tersebut betul-betul ditegakkan.
Ketika dokter gigi melakukan tindakan memiliki pedomannya, karena khusus bagi penderita diabetes tentu memiliki perlakuan khusus.
Baca juga: drg. Anastasia Ungkap Penyakit Diabetes Berpengaruh Terhadap Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut
Maksudnya adalah kondisi pasien diabetes akan berbeda dengan kondisi lainnya, sehingga dokter akan lebih berhati-hati dan menyesuaikan dari kondisi penderita.
Terkait gigi dan mulut, kita tahu mereka yang sedang menderita diabetes melitus di mana kadar gula dalam darahnya pada saat puasa kisarannya adalah sama dengan atau lebih dari 126mg/dL.
Atau misalkan dalam kondisi tika berpuasa atau kadar gula darah sewaktu sama dengan atau lebih dari 200mg/dL dan sudah masuk dalam kategori diabetes .
Meskipun pada kasus-kasus yang mendekati itu bisa dikatakan sebagai kondisi sebelum diabetes yang perlu diwaspadai.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)