lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Keluhan nyeri pada area paha hingga ke betis kemungkinan adalah nyeri penjalaran.
dr. Yuli Suciati menyampaikan bahwa kita harus mencari tahu sumber nyeri tersebut.
Kemungkinan yang paling besar sumbernya ada di tulang belakang atau pada pinggang bawah.
Tetapi dokter juga perlu mengetahui apakah rasa nyeri tersebut muncul ketika membungkuk, tegang, ataukah ada hal lain yang memmicunya.
Selain itu dokter juga akan menanyakan kepada pasien mengenai hal lain yang tidak menimbulkan nyeri seperti tiduran, dan saat batuk apakah semakin tambah sakit atau tidak.
Jika pasien berusia diatas 40 tahun maka degeneratif, tetapi perlu dipertanyakan apakah memiliki riwayat trauma terjatuh, terbentur pada area tulang belakang.
Baca juga: Kaki Sering Kesemutan dan Mati Rasa Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin B12
Selain itu dokter juga akan menanyakan apakah pasien mengalami penyakit lain atau memang adanya tanda-tanda waspada misalkan red flagnya, bahkan ada penyakit yang membutuhkan obat penurun imunitas seperti memiliki riwayat keganasan, riwayat jatuh, kelemahan kaki, gangguan buang air kecil dan gangguan BAB.
dr. Yuli Suciati mengatakan, kalaupun mengalami nyeri menjalar seperti ini mungkin penyakitnya suatu artopati atau suatu pengapuran.
Bisa saja penyakit yang dialami adalah Spondilo artopati.
Tetapi untuk pastinya, seharusnya memang diperiksakan secara detail agar kita mengetahui penyebab dari keluhan tersebut.
Untuk keluhan kesemutan sebenarnya bukan hal yang wajar.
Kesemutan dan nyeri menjalar adalah tanda adanya gangguan pada sensori daerah saraf tulang belakang.
Baca juga: 7 Tanda Diabetes pada Area Kaki, Termasuk Kesemutan hingga Munculnya Luka
Jika keluhan kesemutan dan nyeri menjalar dari pantat sampai ke paha belakang, maka sesuai dengan peta-petanya.
Misalkan sesuai dengan daerah lumbar 2, 3 atau daerah lumbar 4.
dr. Yuli Suciatai menyampaikan, untuk mengetahui secara pastinya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik.
Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan kekuatan otot.
Dokter akan memeriksa kekuatan otot apakah ada yang berkurang atau tidak.
Tak hanya itu saja, dokter juga akan melakuka pemeriksaan untuk mengetahui daerah mana saja yang mengalami gangguan sensorik, ataukah memang hanya mengalami kesemutan atau berubah rasanya.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Yuli Suciati, Sp.KFR. Soerang dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
