Breaking News:

drg. Anastasia Sampaikan Perawatan Gigi Sensitif Tak Hanya Mengganti Pasta Gigi Saja

Gigi sensitif merupakan masalah yang kerap ditemui. Umumnya masyarakat yang mengalami gigi sensitif berinisiatif untuk mengganti pasta gigi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
grid.id
ilustrasi anak yang mengalami gigi sensitif 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang yang mengalami gigi sensitif mengganti pasta gigi untuk mengatasinya.

drg. Anastasia menyampaikan, yang paling utama lebih baik ke dokter gigi terlebih dahulu terlebih jika gigi sudah peka terhadap suhu yang panas.

Jika gigi hanya peka terhadap suhu dingin atau pada grade anomali yang lebih rendah saja sudah harus segera ke dokter.

Apalagi jika gigi sudah peka terhadap panas dan semisal memang benar-benar bermuasal dari anomali pada jaringan keras gigi, sesegera mungkin harus ditangani.

Artinya sudah ada keterlibatan jaringan pulpa atau lapisan terdalam dari gigi apabila sudah peka terhadap panas.

Masalah gigi harus ditangani dengan sempurna dan perlu diketahui juga masalah yang terjadi, apakah gigi berlubang, karies, ataukah kondisi yang diakibatkan oleh kondisi abrasif atau afraksi ataukah resesi gingiva oleh aktivitas menggosok gigi terlalu keras.

ilustrasi anak yang mengalami gigi sensitif
ilustrasi anak yang mengalami gigi sensitif (grid.id)

Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan 4 Penyebab Gigi Sensitif: Salah Pilih Pasta Gigi hingga Stres

drg. Anastasia menyampaikan bahwa etiologi harus diketahui dan harus dihentikan, sehinggga tindakan yang dilakukan benar-benar paripurna dan memulihkan kondisi secara lebih permanen.

Seseorang yang mengalami gigi sensitif bukan hanya mengganti pasta gigi saja, alangkah lebih baik ke dokter gigi terlebih dahulu untuk mengetahui penyebabnya.

Sangat penting untuk mengetahui etiologinya, karena tanpa mengetahui etiologi maka tidak akan menuntaskan masalah gigi sensitif.

drg. Anastasia menegaskan, etiologi harus diketahui secara tepat dan biasanya dokter akan melakukan anamnesis secara lengkap termasuk beberapa pemeriksaan penunjang lainnya.

2 dari 4 halaman

Kalaupun benar bahwa yang dialami pasien adalah kondisi sensitif dentint, biasanya memiliki ciri khas ngilu pada saat terkena dingin bukan saat terkena panas.

Baca juga: Miliki Gigi Sensitif, Bolehkah Bleaching dan Veneer? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Keluhan gigi ngilu saat terkena dingin, etiologinya bisa disebabkan oleh kejadian karies, kerusakan jaringan material keras gigi oleh aktivitas mikroorganisme, dan kejadian atrisi.

Biasanya terjadi pada area oklusal atau permukaan area pengunyahan gigi belakang maupun insisal yakni area gigitan gigi depan.

Selain itu, kejadian anomali lain beretiologi dari kondisi abrasi, biasanya karena gesekan benda keras.

Semisal pemakaian sikat gigi dan pasta gigi yang tidak tepat material, tidak tepat alat, dan tidak tepat cara.

Kemudian kejadian afraksi, biasanya dipicu oleh kejadian bruxism, ciri khasnya adalah pada area gigi dekat dengan area gusi.

Biasanya dekat dengan area langit-langit atau Palatinal, tampak bentuk cekungan seperti huruf "V" yang diakibatkan oleh aktivitas bad habbit bruxism.

Baca juga: Konsumsi Makanan Panas dan Minuman Dingin Memicu Gigi Sensitif? Ini Kata Dokter

Terkait etiologi kejadian erosi, yang biasanya dipicu oleh bahan-bahan kimia termasuk jenis makanan yang sangat asam atau ber pH rendah juga bisa memicu kejadian erosi.

Kejadian resesi gingiva, yaitu migrasi margin atau tepi gingiva ke arah cemento enamel junction atau menuju kearah akar gigi oleh beberapa penyebab semisal penyakit periodontal seperti radang gusi.

Pada kejadian mekanis juga semisal efek dari cara menggosok gigi yang tidak tepat, semisal terlalu keras sehingga melukai gusi secara berulang juga memicu kejadian resesi gingiva, yang darinya bisa memunculkan gigi snesitif.

3 dari 4 halaman

drg. Anastasia menyampaikan bahwa perlu diketahui etiologisnya.

Itulah mengapa kejadian dialaminya keluhan atau symptom gigi yang sensitif bukan berarti dari hal tersebut, bukan berati kita mengupayakan untuk mengganti pasta gigi.

Baca juga: Apakah Penyebab Gigi Ngilu Akibat Berlubang dan Gigi Sensitif Tergolong Sama?

Karena kita tahu bahwa mekanisme gigi sensitif etiologinya bermacam-macam.

Berikut solusi yang disampaikan oleh drg. Anastasia :

- Pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah sebelum ke dokter adalah mengganti pasta gigi

Gunakan pasta gigi yang mengandung bahan analgesik atau analgesik toothpaste.

Jenis-jenis pasta gigi yang mengandung garam kalium diataranya adalah kalium nitrat, kalium sitrat, dan kalium klorida 5 persen.

Dari jenis-jenis pasta gigi tersebut bisa dipilih karena mengandung material analgesik, yaitu bisa mengurangi symptom rasa nyeri bukan menyembuhkan gigi sensitif tetai sebatas mengurangi keluhan terkait rasa nyeri yang dialami.

- Menggunakan jenis-jenis pasta gigi yang mengandung strontium fluoride 10 persen adalah material yang memiliki peran.

Baca juga: Iritasi Saraf, Pulpitis, hingga Alergi Dapat Sebabkan Gigi Sensitif setelah Dilakukan Penambalan

Terkait kadar strontium fluoride didalamnya yang bisa membantu proses penutupan area tubuli dentinalis, sehingga reaksi nyeri yang dialami menjadi terkurangi.

4 dari 4 halaman

Bahan-bahan lain seperti Eugenia caryophyllus semisal kemangi, pala, kayu manis, lemon, termasuk cengkeh yang kita tahu bahwa WHO maupun FDA merekomendasikan eugenol 2.5 mg/kg berat badan per hari tergolong aman.

drg. Anastasia menyampaikan, cara yang paling ideal adalah dilakukan in office oleh dokter gigi untuk bisa dilakukan tindakan perlindungan secara mekanis.

Cara yang paling ideal yaitu dokter melakukan upaya penambalan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgigi sensitifPasta gigiperawatan gigiTambal Gigidrg. R. Ngt. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved