TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini merupakan masalah kesehatan seksual yang kerap dikhawatirkan oleh seorang pria yang memiliki pasangan.
Kondisi ejakulasi dini membuat pria bisa mengeluarkan cairan sperma lebih cepat dari waktu yang seharusnya saat berhubungan intim.
Karena itu, tentu bisa membuat hubungan bersama pasangan menjadi tidak harmonis kembali.
Baca juga: Benarkah Nyeri Punggung Akibat Nyeri Haid Normal Terjadi? Begini Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga
Walau terlihat mengkhawatirkan, namun ejakulasi dini masih bisa disembuhkan.
Hal ini berdasarkan pernyataan dari Dokter Spesialis Urologi, Dandy Tanuwidjaja.
"Ejakulasi dini sangat bisa disembuhkan," tegasnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Kunci utama dalam penanganan ejakulasi dini ada 3, yakni:
- Terapi perilaku
- Medikamentosa
- Konseling
Baca juga: Jika Tak Segera Ditangani, Ejakulasi Menyakitkan Bisa Pengaruhi Kualitas Hubungan dengan Pasangan
Konseling ini bisa dilakukan oleh dokter spesialis urologi atau dalam keadaan tertentu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Diharapkan dalam penanganan ejakulasi dini melibatkan pasangan.
Dengan pasangan yang mendukung maka pengobatan bisa lebih efektif dan cepat tercapai.
Prinsip Penanganan Ejakulasi Dini
Prinsip dasar penanganan ejakulasi dini bersifat individualis.

Artinya tidak semua penanganan pada setiap pasangan akan dilakukan dengan cara yang sama.
Karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara pasien beserta pasangan dan dokter.
Langkah ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama terkait pengobatan yang sesuai dengan pasien.
Baca juga: Lebih Jelas, Ini Arti Penyimpangan Seksual yang Sebenarnya menurut dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
"Kita harus sama-sama antara dokter, suami, dan istrinya untuk duduk bersama mendiskusikan kira-kira (penanganan) mana yang cocok. Selanjutnya kita arahkan ke sana," terang Dandy.
Kunci utama dalam mengatasi masalah ini adalah komunikasi.
"Komunikasi itu sangat penting dalam pengobatan ejakulasi dini," ucap Dandy.

Jika sudah melakukan komunikasi dengan baik pada pasangan, maka ajak pasangan untuk mendampingi pengobatan. Utamanya pada saat berkonsultasi dengan dokter.
Karena meskipun ejakulasi dini terjadi pada pria, namun mempengaruhi hubungan antar pasangan.
"Berhasil atau tidaknya terapi yang dilakukan sangat bergantung oleh komunikasi, pengertian, dan kerjasama dengan pasangan," jelas Dandy.
Pemeriksaan Ejakulasi Dini
Kondisi ini perlu dipastikan secara medis oleh dokter dengan serangkaian prosedur pemeriksaan.
Langkah pertama, dokter akan melakukan anamnesis kepada pasien (wawancara medis).
Baca juga: Mengenal Perawatan Vagina, Non Surgical Female Intimate Rejuvenation dari dr. Reshati Anggit Maulani
Untuk memastikan apakah kondisi pasien memenuhi kriteria ejakulasi dini.
Lalu ditelusuri faktor penyebab yang bisa mencetuskan terkena ejakulasi dini.

Hingga kini, faktor pemicu yang paling sering didapatkan adalah psikologis.
Selain itu perlu dipastikan terkait kondisi hubungan dengan pasangan dan apakah ejakulasi dini sudah menganggu kualitas hubungan.
Penjelasan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)