TRIBUNHEALTH.COM - Disfungsi ereksi adalah kondisi pada seorang pria yang tidak bisa mempertahankan ereksi.
Seseorang yang mengalami disfungsi ereksi akan merasakan kecemasan atau demam panggung.
Akhirnya membuat ia merasa takut dan menjadi tidak bisa melakukan ereksi.
Baca juga: Seperti Ini Cara Bersihkan Organ Intim pada Wanita Pasca Buang Air, Simak Ketentuannya dari Dokter
Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor psikis yang menjadi pemicu utama seseorang tidak bisa ereksi.
"Karena ketakutan jadi tidak bisa ereksi, karena nggak bisa ereksi jadi semakin parah psikisnya," kata dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Perbedaan Disfungsi Ereksi dengan Ejakulasi Dini
Tak jauh berbeda dengan disfungsi ereksi, sama halnya dengan kasus ejakulasi seksual yang kerap juga dipermasalahkan oleh sejumlah pria yang mengalami masalah berhubungan seksual.
Kedua kondisi di atas kerap dianggap sama sehingga sering membuat masyarakat bingung.
Dandy mengatakan pada kasus ejakulasi dini, ereksi tidak mengalami masalah.
Baca juga: Fakta Dibalik Penggunaan Daun Sirih untuk Bersihkan Organ Intim Wanita, Dokter Beri Peringatan Ini
Yakni dalam artian penis bisa ereksi dengan maksimal namun air mani keluar lebih cepat dibanding yang diharapkan oleh pasien dan pasangannya.
Sedangkan pada disfungsi ereksi, pria tidak bisa melakukan ereksi.
"Ereksinya tidak maksimal atau tidak keras," ucapnya.
Pengertian Ejakulasi Dini
Dandy menjelaskan, dalam bahasa asing ejakulasi dini disebut sebagai Premature ejaculation.
Adalah suatu kondisi ketika air mani keluar sebelum waktu yang diinginkan oleh seorang pria dan pasangannya pada saat berhubungan seksual.
Ejakulasi dini lebih banyak terjadi disebabkan oleh psikis.
Baca juga: Apakah Pelaku Penyimpangan Seksual Layak Disebut Pasien? Ini Tanggapan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
Meskipun ada beberapa kondisi biologis yang bisa memicu ejakulasi dini.
Misalnya:
- Infeksi saluran kencing
- Obesitas
- Disfungsi ereksi.
Suatu kondisi dianggap sebagai ejakulasi dini apabila memenuhi sejumlah kriteria. Ialah:
1. Waktu
Ejakulasi terjadi sebelum penetrasi atau kurang dari 1 sampai 3 menit setelah penetrasi terjadi.
Pertimbangan waktu tersebut berdasarkan jenis ejakulasi dini dalam dunia medis yang disebut:
- Long live
Ejakulasi dialami setiap saat pria memulai aktivitas seksual.
Baca juga: Penelitian Ungkap Long Covid Pengaruhi Kehidupan Seksual, Sebabkan Pria Kesulitan Ejakulasi
"Jadi sejak muda tidak pernah mengalami ejakulasi yang normal," tambah Dandy.
- Quirt
Pada masa muda pernah mengalami ejakulasi yang normal, lalu suatu ketika mengalami ejakulasi dini.
Kondisi ini menjadi tolak ukur alasan waktu 1-3 menit menjadi landasan pengukuran waktu ejakulasi dini.
2. Pria Tidak Bisa Kontrol Ejakulasi
Sebenarnya pada diri seorang pria memiliki kemampuan untuk mengontrol ejakulasi.
Jadi ketika ada sensasi ejakulasi akan terjadi, normalnya setiap pria bisa mengontrol.
Jika tidak ada kemampuan untuk melakukan kontrol ini, maka masuk sebagai salah satu kriteria ejakulasi dini.
3. Mengganggu
Disebut sebagai ejakulasi dini bila kondisi ini mengganggu.
Dalam artian mengganggu secara psikis, seperti minder, menghindari aktivitas seksual, dan mengalami ketidakharmonisan dengan pasangan.
Baca juga: 3 Jenis Gangguan Prostat pada Pria yang Perlu Diwasapdai, Simak Kata dr. Johanes Aritonang Sp.U
"Jadi disebut sebagai ejakulasi dini jika memenuhi 3 kriteria tersebut," tandas Dandy.
Penjelasan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)