TRIBUNHEALTH.COM – Sejak virus Covid-19 ditetapkan sebagai pandemic global, hampir semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena alasan kesehatan.
Rupanya cara yang satu ini ampuh dalam mengurangi risiko penyebaran virus.
Sementara beberapa orang yang sudah sangat bosan di rumah akan menimbulkan dampak pada kesehatan psikis tersendiri.
Dampak yang muncul bisa bervariasi, pasalnya karantina selama pandemi bisa saja meningkatkan kecemasan bagi pengidap agoraphobia.
Baca juga: Apakah Pelaku Penyimpangan Seksual Layak Disebut Pasien? Ini Tanggapan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS

Baca juga: Bukan Terbang, Ini Cara Penularan Kutu Rambut yang Sebenarnya menurut dr. Arieffah, Sp.KK
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Cegah Penuaan Dini pada Kulit dengan Melakukan Olahraga, Berikut Penuturan dr. Sriyatty Sengkey

Baca juga: Kebiasaan Buruk Memegang Jerawat Dapat Menimbulkan Bopeng, Berikut 4 Treatment untuk Atasi Bopeng
Pertanyaan:
Apakah benar dikatakan jika mayoritas masyarakat Indonesia mengalami kecemasan, ketakutan hingga depresi selama pandemi?
Jika dilihat dari presentasenya, seberapa besar dialami oleh masyarakat Indonesia?
Nurida, Tinggal di Semarang.
Baca juga: 6 Makanan untuk Memperkuat Sistem Imun, Mulai dari Ikan Salmon hingga Ubi Jalar

Baca juga: dr. M. Solihin Sampaikan Alasan Cek Kesehatan Wajib Dilakukan Orang di Usia Produktif
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Iya benar, jadi itulah dampak psikologisnya mengalami itu.
Menurut saya cukup besar ya, barangkali bisa diangka 20 persen dari populasi.
Baca juga: Jika Abses Hepar Mengalami Kekambuhan, Apa yang Penyebabnya? Ini Kata dr. M. Singgih Nugraha Sp.B
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.