Breaking News:

Sebaiknya di Usia Berapakah untuk Memahami Jenis-jenis Pola Asuh yang Paling Tepat?

Pola asuh orangtua sangat berpengaruh terhadap masa depan anak. Tak hanya itu saja, pola asuh orangtua juga bisa mempengaruhi kesuksesan anak.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
freepik.com
ilustrasi pola asuh orangtua yang baik dan tepat 

TRIBUNHEALTH.COM - Pola asuh diberikan sejak usia 3 tahun.

Artinya anak sudah diajarkan untuk memilih makanan, memilih warna baju, maupun memilih mainan.

Ketika anak memiliki keinginan, maka anak tersebut bisa mewujudkan keinginannya.

Namun anak juga diajarkan hal-hal yang dipilih yang tidak sesuai dan orang tua harus memberikan penjelasan.

Sehingga anak akan terbiasa, apabila dilarang mereka akan mengetahui alasannya.

Sebagai orangtua tidak asal mengatakan "tidak boleh" tanpa menjelaskan alasan mengapa tidak diperbolehkan.

Adib Setiawan menyampaikan, jangan sampai orangtua mengatakan tidak boleh tetapi anak juga tidak memahami alasannya.

ilustrasi pola asuh orangtua yang baik dan tepat
ilustrasi pola asuh orangtua yang baik dan tepat (freepik.com)

Baca juga: Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Masa Depan Anak, Simak yang Disampaikan Psikolog

Dengan memberikan alasan, maka akan melatih anak untuk berpikir lebih kritis.

Pola pemikiran orangtua yang open minded (pemikiran terbuka) dan close minded (pemikiran tertutup) bisa berpengaruh terhadap kehidaupan anak.

Orangtua open minded (pola pikir terbuka) akan menerima masukan-masukan, menerima perubahan dan juga menerima pendapat anak.

2 dari 4 halaman

Sedangkan orangtua close minded (pola pikir tertutup) pemikiran orangtua cenderung tertutup tidak menerima pendapat anak, dan juga merasa benar sendiri.

Tipe kepribadian orangtua ternyata juga turut mempengaruhi gaya pengasuhan pada anak.

Dasar-dasar pengasuhan yang paling teapt untuk anak yaitu menyeimbangkan anatra aturan dan kasih sayang.

Adib Setiawan menyampaikan bahwa dimensi dari pola asuh terdiri dari aturan dan kasih sayang.

Artinya orangtua menyeimbangkan antara aturan dan kasih sayang.

Baca juga: Adib Setiawan: Penerapan Pola Asuh Harus Seimbang Antara Aturan, Kasih Sayang, dan Tanggung Jawab

Dengan kata lain orangtua yang mengatur, jangan sebaliknya anak yang mengatur orangtua.

Adanya kasih sayang bahwa orangtua menyayangi anaknya, namun kasih sayang itu juga tidak berlebih sehingga anak dilatih kemandirian sesuai dengan usianya.

Pola asuh orangtua sangat berpengaruh terhadap masa depan anak.

Pengaruh pola asuh tersebut sangat besar terhadap masa depan anak, apakah saat dewasa nanti anak akan mengalami gangguan psikologis atau tidak.

Tak hanya itu saja, pola asuh orangtua juga bisa mempengaruhi kesuksesan anak.

3 dari 4 halaman

Orangtua adalah orang yang paling dekat dengan anak.

Adib Setiawan menyampaikan, hampir 95 persen bahkan 99 persen seorang anak paling dekat dengan orangtua.

Artinya, kehidupan anak sebagian besar dipengaruhi oleh kedua orangtua.

Baca juga: Adib Setiawan: Penerapan Pola Asuh Harus Seimbang Antara Aturan, Kasih Sayang, dan Tanggung Jawab

Bahkan masa depan anak yang sangat-sangat berhasil tergantung dari orangtua.

Seringkalinkita temui orangtua ada yang membiarkan sang anak bahkan ada juga yang mengekang anak.

Adib Setiawan juga menyampaikan, pola asuh yang paling tepat adalah pola asuh autoritatif atau demokratif.

Pola asuh yang baik adalah pola asuh yang menyeimbangkan aturan dan juga kasih sayang.

Jika terlalu sayang tanpa aturan akan bahaya, artinya anak terlalu dimanja.

Apabila terlalu otoriter atau terlalu banyak aturan, maka anak juga akan tertekan.

Semakin banyak aturan dan mengekang, maka pola asuh tersebut adalah otoriter.

4 dari 4 halaman

Sedangkan semakin menyayangi tanpa adanya aturan ialah pola asuh permisif.

Baca juga: 3 Jenis Pola Asuh yang Harus Dikenali Orangtua, Psikolog Sebut Cara Demokratis yang Terbaik

Di tengah-tengah antara otoriter dan permisif adalah demokratis atau disebut juga dengan autoritatif.

Adib Setiawan menyampaikan, tentunya pola asuh yang baik utnuk anak adalah demokratis.

Karena pola asuh yang terlalu otoriter atau terlalu dikekang, maka anak seolah-olah tidak punya suara dimata orangtua karena segala sesuatu ditentukan oleh orangtua sehingga kedepannya anak tidak akan mandiri.

Terlalu sayang atau tidak ada aturan, semua kebutuhan anak disiapkan oleh orangtua sehingga anak tidak akan mandiri.

Karena ketika anak sudah besar, semua akan dicukupi oleh orangtua.

Sedangkan pola asuh autoritatif dan demokratis artinya anak memiliki kebebasan yang bertanggung jawab, adanya aturan-aturan yang harus dijalankan, dan memiliki hak bersuara maupun hak mengutarakan pendapat.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPola AsuhParentingorangtuaPerkembangan anakAdib Setiawan S.Psi. M.Psi. Strict Parents
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved