Breaking News:

Perhatikan 2 Kandungan pada Pasta Gigi yang Tak Boleh Digunakan Setiap Hari

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai pasta gigi yang tak boleh digunakan setiap hari

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
stylo.grid.id
Ilustrasi penggunaan pasta gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Berikut ini drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menyebutkan bahan atau kandungan pasta gigi yang tak dianjurkan digunakan setiap hari.

Gigi yang putih adalah idaman hampir setiap orang.

Utamanya bagi kaum wanita yang menginginkan tampilan gigi menawan.

Baca juga: 5 Mitos dan Disinformasi Seputar Retainer Gigi, Benarkah Bisa Rusak karena Sikat Gigi?

Untuk mendapatkannya, berbagai cara akan dilakukan.

Salah satunya dengan menggunakan pasta gigi yang dianggap bisa memutihkan gigi.

Pada pasta gigi tersebut biasanya terkandung Hidrogen peroksida dan Kabarmin peroksida yang memang digunakan sebagai material memutihkan gigi atau bleaching.

Ilustrasi gigi yang telah dibleaching
Ilustrasi gigi yang telah dibleaching (pixabay.com)

Meski dianggap efektif membantu memutihkan gigi, namun dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Warta Kota Production, Anastasia menyampaikan jika ada 2 kandungan di atas pada pasta gigi, maka sebaiknya jangan digunakan setiap hari.

Terlebih lagi jika konsentrasi pada kandungan pasta gigi tersebut cukup tinggi.

Sehingga dalam penggunaannya sangat diperlukan pengawasan dokter.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Sikat Gigi, Tak Boleh Agresif dan Jangan Terlalu Sering

"Karena idealnya (pasta gigi) tidak mengandung material tersebut," ungkap Anastasia.

2 dari 4 halaman

Manfaat Pasta Gigi yang Sebenarnya

Target utama dari pasta gigi bukanlah untuk memutihkan gigi. Melainkan ialah membersihkan dan menyehatkan gigi.

Artinya jika ada produk yang mengklaim memutihkan dalam konotasi membersihkan masih diperbolehkan untuk digunakan.

Ilustrasi pasta gigi
Ilustrasi pasta gigi (grid.id)

Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Burning Mouth Syndrome atau Sensasi Lidah Terbakar

Namun bila tujuan utamanya adalah upaya memutihkan gigi, maka Anastasia tak membenarkannya.

"Saya tidak sependapat tentang itu, karena bila dilakukan tanpa pengawasan dokter bisa memicu kejadian erosi," ucap Anastasia.

Ia khawatir jika pasta gigi bertujuan utama untuk memutihkan gigi, bisa merusak gigi.

Memutihkan Gigi dengan Bleaching

Bleaching adalah salah satu perawatan gigi yang berfungsi memutihkan gigi.

Untuk saat ini, prosedur bleaching yang dilakukan adalah melalui teknik penyinaran pada waktu tertentu usai dilakukan pengolesan pada jaringan keras gigi.

Baca juga: drg. Farra Nadiya : Bleaching dan Veneer Bisa Digabungkan, Namun Tidak Bisa Dilakukan Bersamaan

Hanya dokter gigi yang berkompeten sajalah yang bisa mengatasinya.

3 dari 4 halaman

Sebelum menjalani prosedur ini, kondisi jaringan lunak, seperti gusi wajib dilindungi terlebih dahulu.

Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kejadian iritasi.

ilustrasi tindakan bleaching gigi
Ilustrasi tindakan bleaching gigi (pixabay.com)

"Idealnya menggunakan raberdam seperti alat pelindung (karet) yang dimasukkan ke dalam rongga mulut, lalu gigi dimunculkan, kemudian gigi dilakukan proses bleaching,"

"Dengan begitu iritasi di jaringan lunak menjadi minimal," kata Anastasia.

Jangan Asal Bleaching

Bleaching masuk dalam suatu tindakan sederhana.

Meski demikian bleaching gigi masuk dalam kategori tindakan kimia yang bisa memicu iritasi jaringan lunak.

Baca juga: Begini Kondisi yang Tidak Diperbolehkan Melakukan Bleaching Gigi, Simak Ulasan drg. Nabilah Aulia

Sehingga bila dikerjakan secara berlebihan bisa memicu erosi gigi.

"Itulah mengapa tidak boleh sembarangan melakukannya," imbau Anastasia.

Ia pun mengungkapkan, beberapa kasus ditemukan masyarakat yang melakukan bleaching gigi di rumah.

Ilustrasi perbedaan warna gigi sebelum dan sesudah bleaching
Ilustrasi perbedaan warna gigi sebelum dan sesudah bleaching (freepik.com)
4 dari 4 halaman

Hal di atas tentu tidak diijinkan bila tanpa pengawasan dokter berkompeten.

"Jadi saya tidak menyarankan membeli bebas dan melakukannya sendiri tanpa pengawasan dokter," ucap Anastasia.

Beda Veneer dan Bleaching

Belakangan ini, perawatan bleaching dan veneer telah banyak diminati masyarakat.

Kerap dianggap sama, bleaching dan veneer sebenarnya adalah 2 jenis tindakan yang berbeda.

Baca juga: Mengatasi Gigi Sensitif Pasca Bleaching Gigi, Simak Penjelasan drg. Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo

Veneer biasa disebut sebagai pelapisan gigi. Merupakan suatu selapis yang sewarna dengan gigi.

Pengaplikasian veneer bisa dilakukan pada satu , sebagian gigi, atau bahkan seluruh permukaan gigi yang mengalami kondisi kecacatan.

Yakni pada bagaian email terjadi diskolorisasi atau perubahan warna maupun pada kejadian kelainan bentuk untuk meningkatkan unsur estetika atau tujuan proteksi pada gigi.

Ilustrasi pemasangan veneer gigi
Ilustrasi pemasangan veneer gigi (Kompas.com)

"Jadi veneer adalah material pelapis," kata Anastasia.

Sementara, bleaching atau pemutihan gigi merupakan suatu cara penanggulangan perubahan warna yang minimal infasi dan tergolong tindakan konservatif.

Prosedur ini dilakukan dengan cara pemulihan kembali perubahan warna gigi hingga mendekati warna gigi asli melalui proses perubahan kimiawi.

Baca juga: Beberapa Penyebab Seseorang Memiliki Rahang yang Tak Normal, Simak Ulasan drg. Ardiansyah

Tujuan tindakan bleaching adalah mengembalikan faktor estetik pasien secara sederhana tetapi efektif.

Namun dengan syarat, tindakan scaling dan polishting tidak mereduksi kondisi diskolorisasi yang sudah terjadi.

"Jadi sudah jelas bedanya ya, kalau veneer adalah material pelapis gigi yang ditempelkan pada enamel sementara bleaching adalah upaya perubahan diskolorisasi warna gigi dengan bahan kimia," tegas Anastasia.

Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Warta Kota Production.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPasta gigigigi sensitifGigi Ngiludrg. R. Ngt. Anastasia RirienFlourideBleaching Gigi Kumawus Biapong Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved