TRIBUNHEALTH.COM - Pemicu milia pada bayi dan orang dewasa tidak sama.
Karena pada bayi milia timbul ketika lahir, jadi milia tersebut muncul akibat hormon pada masa kehamilan.
Sedangkan milia pada orang dewasa pemicunya dapat terjadi karena penumpukan sel kulit mati yang tidak rutin dieksfoliasi atau karena milia terbentuk dari luka bakar, cedera melepuh, terpapar sinar matahari yang lama dan penggunaan kortikosteroid.
Milia seringkali dialami pada orang dewasa, karena pada orang dewasa pergantian kulit setiap bulan tidak terkelupas dengan sempurna sehingga terjadi penumpukan sel kulit mati yang menyebabkan milia.
Jika memang terdapat penumpukan sel kulit mati, maka perlu dilakukan eksfoliasi.
Milia sebenarnya bisa diturunkan oleh keluarga, tetapi siapapun dapat rentan terhadap milia tanpa berdasarkan jenis kulit atau usia.
Bisa dikatakan bahwa milia bisa dialami oleh siapa saja.

Baca juga: Jika Milia Dipencet MUngkinkah Mengalami Kondisi Lebih Parah? Ini Penjelasan dari Sisi Medis
Milia tidak tentu disebabkan karena faktor genetik, tetapi diturunkan dalam keluarga
dr. Reshati Anggit menyampaikan bahwa penggunaan skincare dengan kandungan tertentu tidak dapat memicu munculnya milia.
Dikarenakan milia terjadi akibat sel kulit mati tidak terkelupas dengan baik, sehingga terjadi penumpukan sel kulit mati atau keratin.
Tidak ada skincare tertentu yang menimbulkan milia pada wajah.
Adanya milia tidak menunjukkan adanya kondisi yang berbahaya pada kesehatan seseorang.
Ukuran milia yang awalnya bintik-bintik kecil bisa membesar, tetapi ketika muncul proses akan membesar namun tidak membesar sekali.
Jika dibandingkan dengan jerawat, ukuran lebih kecil milia.
Baca juga: Kerap Dianggap Sama, Ternyata Milia Terbagi Beberapa Jenis, Simak Penjelasan dr. Reshari Anggit
Seseorang yang mengalami milia tidak merasakan gejala tertentu seperti gatal maupun peradangan.
Dari sisi medis, milia merupakan bintik kecil yang berrwarna putih.
Milia terbentuk karena sel kulit mati atau keratin yang menumpuk dan terperangkap dibawah kulit.
Milia seringkali ditemui pada area bawah mata dikarenakan area bawah mata memiliki struktur kulit ynag tipis, sehingga intergritas antar kulit kurang.
Seringkali orang awam salah artikan milia sebagai jerawat.
Milia bukanlah jerawat, tetapi komedo putih.
Jerawat merupakan benjolan kecil yang terjadi karena penyunbatan pori-pori oleh minyak atau sel kulit mati, sehingga terjadi peradangan pada kulit.
Baca juga: Apa yang Menjadi Faktor Melambatnya Regenerasi Kulit pada Usia Muda Hingga Menyebabkan Milia?
Sedangkan milia merupakan kista yang benjolan berwarna putih dari sel kulit mati atau keratin yang tersumbat.
Biasanya milia muncul pada area hidung, pipi, dan juga bawah mata.
Sedangkan jerawat dapat timbul dimana saja selama memiliki folikel rambut yang tersumbat.
Milia memang muncul pada area wajah, sedangkan jerawat bisa muncul dimana saja.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Reshati Anggit Maulani. Seorang dokter kecantikan Lumina Aesthetic Clinic Bali.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)