TRIBUNHEALTH.COM - Dr. drg. Munawir menyampaikan secara klasifikasinya gigi bungsu terbagi atas 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 dengan berbagai sub modifikasi lainnya.
Misalnya pada kondisi kelas 3 hampir sama sekali tidak nampak.
Sedangkan pada kelas 2, gigi nampak atau terlihat.
Pada umumnya rasa sakit yang ditimbulkan oleh gigi impaksi tergantung dari posisi dan letak gigi impaksi tersebut.
Dr. drg Munawir Usman mengatakan bahwa gigi impaksi merupakan kelainan tumbuhnya gigi.
Otomatis pasien akan merasakan sakit, ngilu dan sebagainya.
Baca juga: Lama Pemulihan Pasca Tindakan Operasi Gigi Impaksi, Simak Ulasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG
Bahkan lebih parahnya pada kondisi tertentu, gigi impaksi dapat menyebabkan kondisi pasien tidak bisa membuka mulut karena terjadinya pembengkakan yang akut pada gigi tersebut.
Sehingga pasien mengalami prismus, hanya mampu membuka mulut sedikit dan sebagainya.
Terutama pada gigi bungsu yaitu gigi geraham 3 bawah yang paling sering terjadi impaksi buisa menyebabkan prismus karena berdekatan dengan temporomandibular joint yang berfungsi untuk membuka dan menutup mulut.
Dr. drg Munawir Usman menyampaikan, sakit gigi pada setiap orang hampir tidak ada spesifikasinya.
Artinya apabila seseorang mengalami sakit pada daerah gigi yang dirasakan hampir sama.
Baca juga: Jitu Atasi Impaksi dengan Cara Ini, Simak Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Hanya saja pada gigi impaksi khususnya gigi geraham 3 atau gigi bungsu, jelas rasa sakit yang dirasakan cukup hebat.
Keluhan yang dirasa cukup akut karena pada kondisi tersebut merupakan daerah percabangan saraf madibula, maksilaris, yang mengsarafi gigi rahang atas maupun rahang bawah.
Kondisi-kondisi tertentu pada gigi yang mengalami impaksi, rasa sakitnya bisa menjalar ke seluruh gigi.
Dr. drg. Munawir Usman menyampaikan, pada beberapa kasus bisa saja rasa sakitnya terokalisasi pada daerah tersebut.
Impaksi adalah suatu kondisi di mana gigi tumbuh tidak pada kondisi normalnya atau dengan istilah bahwa gigi tidak mengalami erupsi dengan sempurna.
Baca juga: Ini Dia Tujuan Penanganan dari Gigi Impaksi, Ketahui dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Mungkin kondisi erupsi gigi tidak secara total, ataukah hanya erupsi sebagian.
Impaksi tersebut juga bisa dalam keadaan miring secara vertikal maupun horizontal.
Keadaan intinya gigi impaksi yaitu kondisi gigi yang tidak erupsi secara normal.
Pada umumnya impkasi gigi terjadi akibat adanya kondisi-kondisi tertentu yang menghalangi gigi tumbuh secara sempurna.
Seperti contoh pada gigi bungsu atau gigi geraham 3, umumnya pada gigi rahang bawah kiri dan kanan yang tumbuh pada usia 17-23 tahun.
Gigi bungsu merupakan gigi yang terakhir muncul.
Baca juga: Tips Cegah Munculnya Gigi Impaksi Sejak Dini, Dokter: Bisa Dilakukan Sejak Balita
Pada saat gigi erupsi terhalang dengan kondisi rahang yang kecil dan gigi molar ke-2 yang mengambil sebagian bahkan keseluruhan tempat gigi geraham tersebut.
Sehingga gigi geraham ke-3 tidak dapat tumbuh secara sempurna.
Tanda-tanda impaksi secara subjektif pasien akan mengalami gangguan seperti sakit dan ngilu pada daerah tersebut.
Sedangkan pada pemeriksaan klinis atau objektifnya, nampak pada daerah gigi tersebut tidak mengalami erupsi sempurna mungkin hanya terlihat sebagian atau sama sekali tidak terlihat.
Posisi gigi yang mengalami impaksi juga tidak seperti gigi dengan erupsi normal lainnya.
Dr. drg. Munawir menyampaikan, untuk lebih jelasnya bisa dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiograph foto rontgent sehingga dapat terlihat jelas posisi dari gigi tersebut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Dr. drg. Munawir. H. Usman SKG., MAP dari RS Undata Palu.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)