TRIBUNHEALTH.COM - Saluran cerna merupakan organ yang sangat penting.
Saluran cerna merupakan satu-satunya pintu masuk nutrisi ke dalam tubuh.
Nutrisi adalah salah satu faktor penting untuk pertumbuhan otot serta perkembangan otak.
Perlu diketahui jika saluran cerna terdiri dari saluran cerna atas dan saluran cerna bawah.
Saluran cerna bagian atas dimulai dari mulut, gigi geligi, masuk ke kerongkongan atau esophagus, masuk ke lambung yang kemudian masuk ke usus halus atau usus dua belas jari.
Sampai pada usus dua belas jari yang adalah perbatasan dari saluran cerna bagian atas.
Baca juga: drg. Ivanna Belopandung Berikan Tips Cara Membersihkan Gigi dan Mulut yang Benar

Baca juga: Apakah Anak yang Memiliki Rambut Jagung bisa Disebut Stunting? Simak Ulasan dr. Kartikaningsih Sp.A
Sedangkan saluran cerna bagian bawah yakni meliputi sebagian usus halus yang bagian bawah.
Usus halus terdiri dari duodenum atau usus dua belas jari, jejunum atau usus kosong, serta ileum.
dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH memaparkan jika saluran cerna bagian bawah dimulai dari jejunum atau usus kosong yang merupakan bagian bawah dari usus dua belas jari.
Setelah dari usus dua belas jari masuk ke ileum, kemudian usus besar dan berakhir pada kolon yang selanjutnya dikeluarkan melalui anus.
"Ya itu yang namanya saluran cerna bagian bawah dan ini panjang sekali ya," terangnya.
dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH mengatakan jika panjang usus bagian saluran cerna bawah yang dimulai dari jejunum kurang lebih sekitar 7 meter.
Sementara itu, panjang ileum sekitar 3 meter dan usus besar sekitar 1,5 meter.
Baca juga: Dokter Gigi, drg. Ivanna Belopandung Ungkap Beragam Perawatan yang Tersedia di Klinik Gigi

Baca juga: Tubuh Langsing Berperan Besar Terhadap Penampilan, Berikut Treatment untuk Dapatkan Tubuh Ideal
"Karena sangat panjang dan tertata dengan baik sambil berkelok-kelok di dalam perut istilahnya," kata dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH.
Seperti organ lainnya, ada beberapa gangguan saluran cerna bagian bawah yang bisa dialami seseorang, yaitu:
- Enteropati usus halus
Sebagai contoh seperti enteropati atau gangguan usus halus yang disebabkan alergi terhadap gluten.
- Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) ialah gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang ditandai dengan nyeri atau sensasi tidak nyaman pada area perut yang bisa disertai kembung, kram, dan adanya perubahan pola buang air besar setidaknya selama 3 bulan.
Baca juga: Apakah Patahan Gigi bisa Ditempel Kembali? Berikut Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia
- Inflammatory Bowel Disease (IBD)
dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH menambahkan jika hal ini adalah salah satu penyakit autoimun.
Inflammatory Bowel Disease (IBD) terdiri dari dua jenis penyakit, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit crohn.
- Kanker atau keganasan di dalam usus
Menurut dr. Aritantri yang biasa terjadi di bagian usus besar adalah kanker kolorektal.

"Kolon itu usus besar dan rektal itu ujung dari usus besar itu," ungkap dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH.
Baca juga: Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Melakukan Operasi Bedah Plastik, Berikut Penjelasan Dokter
- Hemoroid
Hemoroid sering disebut sebagai wasir atau ambeien yang merupakan pembengkakan pembuluh darah yang terjadi disekitar anus.
- Kolitis radiasi
Kolitis radiasi adalah penyakit keradangan kolon yang timbul akibat terapi radiasi terhadap suatu kanker, baik kanker ginekologi, urologi maupun kanker pada rektum.
"Dilakukan radioterapi sehingga menyebabkan komplikasi di sana dan menyebabkan adanya radang usus besar bagian bawah tersebut," imbuhnya.
Berdasarkan penuturan dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit kronik, namun ada pula yang akut.
Baca juga: Operasi Bedah Plastik Dinilai Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien, Berikut Penjelasan dr. Sandy
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi-Hepatologi, dr. Aritantri Damayanti, M.Sc, Sp.PD, K-GH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 23 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.