Breaking News:

drg. Ardiansyah Terangkan Perawatan Ortodonti Interseptif untuk Cegah Maloklusi Semakin Parah

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) paparkan beberapa masalah yang bisa diatasi dengan menggunakan tingkatan perawatan ortodonti interseptif.

kompas.com
Ilustrasi gigi bercampur yang bisa diatasi dengan perawatan ortodonti interseptif, simak penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) 

TRIBUNHEALTH.COM –  Ortodonti interseptif merupakan perawatan ortodontik pada kasus maloklusi yang sudah terlihat dan sedang berkembang.

Tujuannya agar maloklusi yang sudah mulai nampak bisa dicegah, sehingga tidak berkembang menjadi semakin parah.

Contoh perawatan ortodonti interseptif antara lain:

  • Melakukan serial extraction
  • Memasang space regainer
  • Melakukan pelebaran rahang atas dengan cara memasang Rapid Maxillary Expansion (RME)

Baca juga: Berapa Lama Facemask Digunakan? Begini Penjelasan drg. Ardiansyah Pawinru Sp.Ort(K)

Ilustrasi salah satu perawatan ortodonti
Ilustrasi salah satu perawatan ortodonti, begini kata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (grid.id)

Baca juga: Waspada Varian Baru Covid BA.2.75 yang Sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Gencarkan Vaksin Booster

Untuk membahas mengenai informasi perawatan ortodonti, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.

Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.

Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.

Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.

2 dari 4 halaman

Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Baca juga: Angka Penderita Depresi di Indonesia Capai 12 persen, Dokter: Masa Pandemi Kemungkinan Bertambah

Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Dok. Pribadi drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K))

Baca juga: Alami Impaksi Gigi, Bolehkah Pasang Behel atau Veneer? Begini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.

Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.

Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.

Pertanyaan:

Sebenarnya tingkatan perawatan ortodonti interseptik itu seperti apa dok?

Mohon penjelasannya.

Terima kasih.

3 dari 4 halaman

Jamila, Tinggal di Wonogiri.

Baca juga: Mengenal Pulpitis, Peradangan Pulpa yang Sebabkan Sakit Gigi, Bisa Menyebar ke Otak jika Tak Diobati

ilustrasi seorang anak yang melakukan perawatan ortodonti, simak pemaparan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
ilustrasi seorang anak yang melakukan perawatan ortodonti, simak pemaparan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (freepik.com)

Baca juga: Iritasi Saraf, Pulpitis, hingga Alergi Dapat Sebabkan Gigi Sensitif setelah Dilakukan Penambalan

Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:

Ortodonti interseptif ini mencegah maloklusi menjadi tambah parah.

Jadi misalnya pada kasus gigi geligi campuran.

Gigi pada usia anak-anak yang berganti, biasanya sudah terlihat gigi yang sudah mau tumbuh tetapi gigi susunya belum dicabut.

Untuk mencegah terjadinya maloklusi, maka dokter gigi mencabut gigi sesuai dengan indikasinya.

Jadi misalnya gigi dewasa sudah keluar namun gigi susunya belum terlepas, sehingga perlu dicabut gigi susunya.

Bisa juga dilakukan serial ekstraksi, serial ekstraksi ini dilakukan jika gigi taringnya tidak memiliki ruangan dan sudah tertutup.

Maka dokter gigi akan langsung mencabut gigi susunya yang menghalangi agar bisa tumbuh dengan normal.

Baca juga: Penyakit Sistemik Bisa Cetuskan Masalah di Otak, Dokter Singgung Penyakit Demensia

(Tribunhealth.com/DN)

4 dari 4 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPerawatan Orthodontitingkatan perawatan orthodontiMaloklusigigi anakdrg. Ardiansyah S. Pawinru Sp.Ort(K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved