TRIBUNHEALTH.COM - Infseksi jamur dikenal dengan istilah Dermatomikosis.
Dermatomikosis disebabkan oleh infeksi jamur, ditandai dengan rasa gatal dan muncul ruam-ruam pada kulit.
Masalah ini terdapat pada lapisan atas kulit dan juga dibawah lapisan kulit.
Terdapat beberapa faktor penyebab dari Dermatomikosis yakni Trichopyton rubru atau spesies ekodermatobiton dan micro sprorum.
Penyakit kulit akibat infeksi jamur umumnya tidak berbahaya apabila mengenai daerah kulit.
Perlu diperhatikan apabila infeksi jamur mengenai luka atau pembuluh darah akan bersifat lebih fatal.

Baca juga: Kenali Gejala GERD Sebelum Terjadi Keterlambatan yang Disampaikan Dr. dr. Tjahjadi Robert Sp.PD-KGEH
Infeksi jamur terdapat beberapa jenis yakni :
- Tinea capitis atau infeksi mengenai kulit kepala
- Tinea corporis atau infeksi jamur daerah badan
- Tinea cruris atau infeksi jamur pada area lipatan
- Tinea unguium atau infeksi pada kuku
Superfisial bagian atas kulit terbagi menjadi dermatophyta dan non dermatophyta.
Non dermatophyta misalnya non jamur tetapi golongan jamur dan bukan infeksi masuk ke dalam kandidiasis, berbeda dengan golongan infeksi jamur.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Seseorang Memiliki Trust Issue yang Disampaikan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi
Bentuk infeksi jamur golongan dermatophyta biasanya terdapat perubahan warna tetapi tidak ada peninggian dari kulit normalnya.
Misalnya pada daerah wajah ada perubahan bercak putih tetapi tidak ada peninggian.
Terkadang juga ada bercak merah, tetapi lebih sering bercak putih dan berbentuk oval.
Sedangkan pada Tinea, berbentuk seperti cincin yang tepinya berbentuk sedikit meninggi dan berwarna merah.
Berbentuk cincin sedangkan di tengahnya terlihat bersih yang dikenal dengan center cleaning.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Halim Perdana Kusuma, Sp. DV. Seorang dokter spesialis dermatologi dan venerologi RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)