TRIBUNHEALTH.COM - Daki adalah akumulasi dari kotoran yang berupa sel kulit mati yang disebabkan oleh polutan.
Tak hanya polutan, sel kulit mati tersebut juga bisa terjadi akibat dari keringat, penggunaan bahan kimia, dan makeup yang digunakan sehari-hari.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Nadia Meutia R menerangkan bahwa daki bisa menyebabkan bau badan.
Baca juga: Sudah Memakai Deodoran Namun Masih Bau Badan? Pahami Penyebab dari Terjadinya Bau Badan Berikut Ini
Hal ini dikarenakan banyaknya daki yang menempel pada badan.
Bahkan kondisi ini tergolong sebagai suatu kelainan.

Baca juga: Jika Bau Badan Sebaiknya Menggunakan Deodoran atau Antiperspiran? Ini Kata dr. Yulia Asmarani Sp.DV
Bau badan tersebut juga bisa muncul pada kulit yang tidak pernah dibersihkan.
Bila ada daki, maka bisa memperburuk kondisi dan membuat bau badan semakin menyengat.
Risiko Alami Daki
Keberadaannya seringkali tidak disadari, padahal bila daki dibiarkan begitu saja bisa membuat jumlahnya semakin banyak.
Tak hanya itu saja, keberadaan daki juga bisa menimbulkan berbagai permasalahan pada kulit.
bila kulit memiliki daki yang membandel maka akan merasakan:

- Gatal
- Bau
Baca juga: Tak Rutin Lakukukan Infus Whitening Bisa Membuat Kulit Kusam? dr. Satya Perdana Menjawab
- Tampak kusam
- Lebih hitam.
Selanjutnya jika tidak kunjung dibersihkan, maka akan menyumbat pori kemudian menimbulkan jerawat.
Area yang Mudah Berdaki

Daki adalah akumulasi dari kotoran yang berupa sel kulit mati yang disebabkan oleh polutan.
Tak hanya polutan, sel kulit mati tersebut juga bisa terjadi akibat dari keringat, penggunaan bahan kimia, dan makeup yang digunakan sehari-hari.
Baca juga: Serba-serbi Chemical Peeling: Jenis, Manfaat hingga Resiko Perawatan Hilangkan Sel Kulit Mati
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Nadia menyebutkan, daki lebih sering muncul pada area lipatan kulit.
Seperti:
- Lipatan leher

- Lipatan ketiak
- Lipatan lengan
- dan lipatan kaki.
Baca juga: Kolesterol Bisa Sebabkan Penyakit Arteri Perifer, Gejalanya Berupa Sakit pada Kaki dan Lengan
Namun selain pada lipatan kulit, daki juga sering muncul pada area wajah.
Hal ini bisa dilihat saat kita menggosok kulit wajah, maka akan muncul daki.

Munculnya daki pada wajah disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan kulit dengan baik.
Daki biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki tubuh yang lembap.
Hal ini dicirikan, apabila kulit digosok oleh tangan akan muncul kotoran yang menempel pada jari-jari.
Baca juga: Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Pelembap, Simak Ulasan dr. Handayani Puspa Sari
Namun jika dilihat secara kasat mata, umumnya seseorang yang memiliki daki akan terlihat kusam dan gelap.
Umumnya untuk mendeteksi daki yang menempel pada kulit sulit dilakukan pada pemilik kulit yang gelap.

Berbeda dengan kulit putih atau coklat yang justru lebih mudah dilihat secara kasat mata.
Cara Bedakan Kulit Berdaki dengan Kulit Hitam Disebabkan Keadaan Lain
Kulit yang berdaki identik dengan warna kulit yang tampak gelap atau mengitam.
Padahal sebenarnya, diluar tanda kulit berdaki ada beberapa keadaan yang membuat seseorang wajar memiliki lipatan kulit tertentu yang menggelap.
Baca juga: Tak Hanya pada Bagian Wajah Saja, Mochi Kolagen Juga Dapat Dilakukan pada Leher dan Tangan
Misalnya pada ibu hamil dan pasien diabetes (penyakit endokrin).
Pada ibu hamil, biasanya akan mudah ditemui kulit yang nampak gelap. Ini wajar terjadi karena ibu hamil biasanya akan mengalami pigmen lebih banyak.
Dalam hal ini, untuk membedakan kulit berdaki atau tidak cukup dengan menggosoknya saja.

Jika setelah digosok dengan tangan muncul sisa kulit mati, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah wujud dari adanya daki pada kulit.
Biasanya keadaan ini terjadi karena sang pemilik raga tidak menjaga kebersihan kulitnya dengan baik.
Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M. Biomed (AAM) Sebut Eksfoliasi Kulit Wajah Secara Rutin Bisa Mengobati Bopeng
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Nadia Meutia R ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)