TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya keringat saat dikeluarkan dari permukaan tubuh kita tidak memiliki bau.
Keringat menjadi berbau karena berinteraksi dengan bakteri yang ada di permukaan kulit.
Bakteri-bakteri tersebutlah yang berinteraksi dengan keringat, sehingga membuat perekusor keringat yang tadinya tidak berbau dan bakteri tersebut bisa memiliki kemampuan untuk memecah menjadi komponen amonia.
Hal tersebutlah yang menyebabkan keringat menjadi bau.
Bau badan lebih dominan muncul pada ketiak, tetapi bisa juga muncul diarea lain seperti daerah genital atau kemaluan dan juga pada telapak kaki.
Tetapi bau badan yang paling sering muncul pada area ketiak dikarenakan ketiak merupakan area berambut.
Baca juga: dr. Nurul Rahmawati Sp.N Jelaskan Pemeriksaan dan Tindakan Medis Pasca Benturan Tulang Belakang
dr. Yulia Asmarani menyampaikan, tedapat 2 kelenjar keringat yakni ekrin dan apokrin.
Kelenjar yang bertanggung jawab terhadap bau keringat ialah kelenja apokrin.
Kelenjar apokrin berhubungan dengan folikel rambut, oleh karena itu lebih dominan bau pada area-area yang berambut seperti ketiak.
Sering ditemui beberapa orang sudah menggunakan antiperspirant untuk mengurangi bau badan, tetapi keringat mereka cenderung masih tergolong bau.
Terdapat dua macam pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi bau badan yakni menggunakan deodorant.
Deodorant dan antiperspirant sangat berbeda.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Telinga Mengalami Infeksi yang Disampaikan dr. Debby Septiana Sp.THT-KL
Fungsi dari deodoran ialah mengurangi bau, sehingga dapat membunuh bakteri dan terdapat campuran parfum yang bisa menyamarkan bau badan.
Sedangkan antiperspirant berfungsi untuk menghambat produksi kelenjar keringat.
Dipasaran, sekarang sudah terkombinasia natara antiperspirant dan deodoran.
Orang yang sudah menggunakan antiperspiran tetapi masih mengeluhkan bau kemungkinan bisa saja karena cara pemakaian yang kurang tepat.
Penggunaan antiperspirant yakni setelah membersihkan daerah tersebut atau setelah mandi.
Kemudian di lap sampai kering, barulah menggunakan deodoran.
Jangan menggunakan deodoran setelah beraktivitas, akrena dapat menyebabkan bau yang lebih tidak sedap.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Yulia Asmarani Sp.DV. Seorang dokter spesialis dermatologi dan venerologi RSUD Ahmad Yani Metro.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)