TRIBUNHEALTH.COM - Hiperemesis gravidarum berbeda dengan morning sickness.
Morning sickness hanya terjadi saat pagi hari, dan ibu hamil mengalami mual muntah.
Sedangkan hiperemeris gravidarum, ibu hamil mengalami mual muntah yang terus menerus atau ekstrim.
Pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum, maka akan mengeluhkan mual dan muntah sepanjang hari.
Mual dan muntah pada hiperemesis gravidarum melebihi 5-10x dalam sehari, sehingga bisa dikatakan sangat ekstrim.
Seringnya mual muntah membuat ibu hamil merasa tidak nyaman pada kehamilannya.

Baca juga: Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti Jelaskan Pengertian Karang Gigi dari Sisi Medis
Ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum dikarenakan sering mencium aroma bau-bauan seperti parfum ataupun aroma masakan.
Faktor penyebab hiperemesis gravidarum secara klinis adalah peningkatan kadar hCG, kadar Hormon chorionic gonadotropin atau hormon pada ibu hamil yang meningkat sangat tinggi sehingga menyebabkan ibu hamil mual dan muntah yang berlebih.
dr. Sigit Setiaji menyampaikan, faktor ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum karena bau-bauan, peningkatan hCG, atau asam lambung yang meningkat secara drastis.
Gejala-gejala hiperemesis yang paling sering dialami ibu hamil yakni :
- Mengeluhkan pusing
- Hidung terlalu sensitif
Misalkan menyium aroma parfum ataupun aroma masakan.
Baca juga: Kolesterol Tinggi karena Sering Konsumsi Daging, Seafood dan Es Krim? Ini Kata dr. Indra Wijaya
- Air liur yang berlebih
- Asam lambung yang meningkat
- Sulit BAB atau konstipasi
Gejala hiperemesis gravidarum tergolong sangat banyak, dari ujung kepala hingga ke bawah bisa dirasakan oleh ibu hamil.
dr. Sigit Setiaji menyampaikan, hiperemesis gravidarum paling sering terjadi ketika trimester 1 dan 2 atau biasa disebut diantara dibawah 16 minggu - 20 minggu dibawah kehamilan 4 bulan.
Karena pada saat itu plasenta belum terbentuk, sehingga hormon hCG masih tinggi.
Tetapi apabila plasenta sudah terbentuk pada usia kehamilan 16 minggu, hormon mulai menurun maka mual muntah semakin berkurang.
Usia kehamilan kurang dari 4 bulan akan sering mengalami hiperemesis gravidarum.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Sigit Setiaji Sp.OG., M.Kes., M.H. Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Hermina Solo dan owner Mommies Clinic.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)