Breaking News:

Panik Kepedasan? Dokter Beri Tips Jitu untuk Mengatasinya

Berikut simak penjelasan dokter dalam mengatasi kepedasan yang penting untuk diketahui

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
lifestyle.kompas.com
Ilustrasi alami kepedasan 

TRIBUNHEALTH.COM - Makan-makanan dengan cita rasa yang pedas memang seringkali dapat menggugah selera.

Terlebih bagi seseorang yang memang sangat menyukai makanan pedas.

Mengonsumsi makanan pedas terkadang tidak lengkap rasanya jika belum merasakan kepedasan.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Asam Lambung Naik, Kopi hingga Makanan Pedas

Bila sudah demikian, tak jarang orang akan panik dan mencoba minum segala minuman yang ada disekitarnya untuk meredakan rasa pedas tersebut.

Namun disamping cara diatas, sebenarnya adakah cara tepat yang bisa dilakukan untuk meredakan kepedasan?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH memberikan tanggapannya.

Ilustrasi kepedasan
Ilustrasi kepedasan (lifestyle.kompas.com)

Kepedasan adalah istilah yang menunjukkan sensasi pada lidah yang terasa pedas.

Untuk meredakannya, bisa segera minum air putih dan makan buah-buahan yang manis.

"Itu cara yang bisa dilakukan untuk menetralisir rasa pedas pada lidah dan bibir," ungkap Kaka.

Baca juga: Anak di Bawah 2 Tahun Tidak Dianjurkan Konsumsi Air Putih, Dokter Sebut Alasannya

Namun jika sudah mengalami nyeri perut, maka solusi paling tepat yakni minum air putih dengan jumlah yang banyak dan susu.

2 dari 4 halaman

Dengan cara diatas diharapkan kondisi lambung bisa dinetralisir.

Sehingga cabai yang terdapat pada lambung bisa segera hilang dan turun ke usus.

Ilustrasi usus
Ilustrasi usus (kalteng.tribunnews.com)

"Karena yang bikin nggak nyaman pada perut itu adanya proses di lambung tersebut," ujar Kaka.

Kondisi Lambung saat Kepedasan

Mengonsumsi makanan pedas memang bisa menggugah nafsu makan. Terutama bagi para pecinta makanan pedas.

Kendati begitu, ada baiknya untuk membatasi mengonsumsi makanan pedas.

Baca juga: dr. Andreas Sebut Konsumsi Makanan Pedas dan Kadar Garam Tinggi Dapat Memicu Iritasi dan Radang Usus

Jangan sampai berlebihan karena bisa menimbulkan masalah kesehatan pada lambung.

Lantaran, Kaka menjelaskan, makanan pedas yang terlalu banyak dikonsumsi akan bisa langsung memasuki lambung.

Padahal seharusnya makanan tersebut berhadapan terlebih dahulu dengan mukus.

Ilustrasi pemeriksaan dokter
Ilustrasi pemeriksaan dokter (Pixabay)

Mukus adalah lapisan pertama yang akan dilalui oleh makanan sebelum memasuki lambung.

3 dari 4 halaman

"Kalau cabainya terlalu banyak maka bisa langsung menembus pertahanan lini pertama lambung terus kena ke epitel mukosa lambung lalu nembus lagi ke dalam kena ke saraf-saraf," terang Kaka.

Saraf-saraf itu adalah saraf nyeri yang terangsang, hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit pada perut.

Penyebab Perut Tahan Pedas

Menurut penuturan Kaka, di dalam perut terdapat mukus.

Mukus disebut sebagai tempat pertahanan lini pertama di lambung.

Baca juga: Dr. Dewi Tidak Menyarankan Langsung Minum Kopi saat Berbuka dan Sahur, Bisa Memicu Asam Lambung

Jadi setiap ada faktor agresif, seperti makanan pedas, kuman, atau bakteri akan berhadapan dengan mukus terlebih dahulu.

Pada permulaan, perut tidak akan masalah jika mengonsumsi makanan pedas.

Namun seiring berjalannya waktu, jika terlalu berlebihan, maka pertahanannya sudah lewat.

Ilustrasi perut tahan pedas
Ilustrasi perut tahan pedas (grid.id)

Maka itu akan mengakibatkan perut terasa sakit dan produksi asam lambung menjadi meningkat.

Jika tidak segera diobati, makan akan terjadi ulcus (perut seperti sobek sedikit).

4 dari 4 halaman

"Ulkus harus segera diobati, kalau tidak nanti jadi berbahaya," papar Kaka.

Boleh Makan Pedas

Sebenarnya mengonsumsi makanan pedas itu sah-sah saja. Asal tidak berlebihan.

Namun bagi beberapa orang mengonsumsi makanan pedas adalah hal yang harus dihindari karena tidak kuat untuk dikonsumsi.

Baca juga: Kenali Beberapa Kebiasaan Buruk yang Memicu Naiknya Asam Lambung

Kondisi demikian wajar terjadi, lantaran saraf perasa yang dimiliki sangat sensitif.

Walau demikian, untuk masyarakat Asia, seperti orang Sunda atau Sumatra yang biasa mengonsumsi makanan pedas sejak kecil, maka perut sudah terlatih.

Sehingga lambung membuat pertahanan sendiri, termasuk saraf perasa yang sudah terbiasa dengan makanan pedas.

Ilustrasi wanita konsumsi makanan pedas
Ilustrasi wanita konsumsi makanan pedas (lifestyle.kompas.com)

Namun perlu diingat, meski perut sudah terbiasa dengan rasa pedas, jangan pernah berlebihan mengonsumsi makanan satu ini.

Efek Langsung Konsumsi Makanan Pedas

Rasa tidak nyaman pada daerah perut adalah efek langsung pasca mengonsumsi makanan pedas.

"Asam lambung tinggi pasti perih, saraf-saraf nyerinya terangsang jadi produksi gasnya meningkat."

"Akhirnya kembung tidak enak lalu bisa muntah hingga diare," ujar Kaka.

Baca juga: Makan Terlalu Banyak Sebabkan Asam Lambung? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Diare yang terjadi buntut dari kontraksi usus yang kian meningkat akibat konsumsi makanan pedas.

Akhirnya makanan yang seharusnya disaring oleh usus, justru langsung terbuang begitu saja.

Walau demikian, diare adalah bentuk mekanisme pertahanan tubuh untuk segera membuang cabai yang ada pada makanan pedas.

Efek Jangka Panjang

Ilustrasi lambung bermasalah
Ilustrasi lambung bermasalah (bangka.tribunnews.com)

Sementara jika mengonsumsi makanan pedas terus dilakukan berulang-ulang, maka akan terjadi ulkus (sariawan di lambung).

Untuk menangani mukus, cukup dengan konsumsi obat-obatan tertentu.

Mukus ini harus diobati, kalau tidak lambung bisa bocor.

Baca juga: Bisakah Kanker Usus Menurun Secara Genetik? Begini Kata dr. Kaka Renaldi Sp.PD-KGEH

Bila lambung bocor, maka cara untuk mengatasinya melalui jalan operasi.

Penjelasan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkepedasandr. Kaka Renaldi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved