Breaking News:

Normal atau Tidak Apabila Ibu Hamil Mengalami Keputihan? Begini Ulasan dr. Lusiyanti Sp.KK

Keputihan seringkali dialami wanita ketika mendekati masa menstruasi ataupun setelah menstruasi. Namun, ibu hamil pun juga bisa mengalami keputihan.

orami.co.id
ilustrasi ibu hamil yang mengalami keputihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan masalah pada kesehatan organ intim wanita.

Seringkali keputihan muncul ketika mendekati masa haid, dan setelah haid.

Tetapi pada beberapa orang mengalami keputihan meskipun tidak sedang memasuki masa haid maupun setelah haid.

Keputihan (flour albus) adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah.

Sekret cairan vagina normal hasil dari seksresi vulva dari kelenjar organ kewanitaan, transudasi dari dinding vagina, sel-sel vagina dan serviks yang terlepas, mukus serviks, cairan endometrium rahim, mikroorganisme dan produk metabolitnya.

Keputihan yang normal disebabkan oleh cairan sekret/mukus alami yang dikeluarkan oleh organ reproduksi wanita.

ilustrasi ibu hamil yang mengalami keputihan
ilustrasi ibu hamil yang mengalami keputihan (orami.co.id)

Baca juga: Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti : Lansia Termasuk Usia yang Rentan Mengalami Bau Mulut

Mukus ini berfungsi untuk membersihkan vagina, menjaga kelembaban dan sebagai pelumas alami untuk melindunginya dari infeksi dan iritasi.

Selain itu, mukus pada saluran reproduksi berperan sangat penting pada proses pembuahan bakal janin.

Bila keputihan disertai dengan demam, mual muntah, nyeri perut bagian bawah/panggul, keluar darah setelah berhubungan seksual atau diluar jadwal haid, nyeri pada saat BAK atau berhubungan seksual, menandakan infeksi dari keputihan mungkin sudah mengalami komplikasi ke organ reproduksi yang lebih dalam.

Keputihan tergolong normal (fisiologis) akan terlihat dari cairan yang keluar dengan tanda sebagai berikut :

2 dari 4 halaman

- Tidak berwarna atau berwarna putih/cream

- Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat

Baca juga: Berbicara Tentang Faktor, Apakah yang Memicu Vitiligo? Ini Penjelasan dr. Arini Widodo Sp.KK

- Bertekstur tipis (tekstur cairan keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi)

Keputihan yang tergolong tidak normal/abnormal paling banyak disebabkan oleh Vulvovaginitis atau servinitis akibat infeksi bakteri, parasit, virus, atau jamur.

Untuk keputihan yang tidak normal (abnormal/patologis) dapat ditandai dengan :

- Cairan keputihan berbeda warna (kekuningan, kehijauan, kemerahan, keabu-abuan), bau (amis/anyir, asam busuk, menyengat), atau tekstur (menggumpal, encer, berbusa) dari biasanya.

- Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasanya.

- Disertai dengan rasa gatal/terbakar pada area kewanitaan.

- Disertai rasa nyeri pada saat BAK, berhubungan skesual atau nyeri pada area panggul.

Baca juga: dr. Arini Widodo Sp.KK Paparkan Cara Mengetahui Seseorang Mengalami Vitiligo

- Keluar darah setelah berhubungan seksual atau diluar jadwal haid.

3 dari 4 halaman

- Pembengkakan/kemerahan pada area vulva.

- Pembengkakan kelenjar getah bening pada lipatan paha.

Penyakit infeksi ini dapat kita bagi menjadi dua :

- Non-sexual Transmitted Disease : Bacterial vaginosis, infeksi jamur candida

- Sexual Transmitted Disease : Gonorrhea, chlamydida, trichomoniasis, herpes

Selain infeksi, gejala keputihan abnormal ini bisa menjadi pertanda untuk oenyakit kandungan yang lebih serius seperti, polip serviks, mioma uteri submukosa yang prolaps bahkan keganasan pada organ kandungan, seperti kanker serviks dan sebagainya.

Selain itu, penggunaa product pembersih kewanitaan ataupun product kontrasepsi yang tidak ideal/abrasif juga dapat menimbulkan vaginitis kontak alergi/iritasi.

Baca juga: Bisakah Kanker Usus Menurun Secara Genetik? Begini Kata dr. Kaka Renaldi Sp.PD-KGEH

Beberapa ibu hamil mengalami keputihan, apakah hal tersebut tergolong normal atau menandakan penyakit tertentu?

Begini penjelasan dr. Lusiyanti, Sp.KK.

dr. Lusiyanti adalah seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.

4 dari 4 halaman

Kompetensi yang dimiliki oleh Lusiyanti tidak bisa diragukan.

Telah tercatat berdasarkan riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, beliau telah lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.

Berikut di antaranya :

1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

2. ChongQing Medical Universty (China)

3. Universitas Diponegoro

4. Attended many national and international conferences, workshops and advanced trainings.

Baca juga: Cari Kesibukan saat Sedih Bermanfaat Antisipasi Depresi, Dokter Imbau Ketentuan yang Perlu Dilakukan

Lusiyanti juga memiliki pengalaman yang cukup lama, sekitar 10 tahun dalam bidang Dermatologi yang mempelajari kulit, rambut, dan kuku.

Serta pengalamannya dalam bidang Venerologi yang mempelajari seputar kelamin.

Berikut pengalaman dari Lusiyanti dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin :

1. Injectables :

Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, etc.

2. Lasers :

Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove/Fractional Laser, Vascular Laser, etc.

3. Other Devices

Fractional RF, HIFU/Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneeding, PRP, IPL, Electrocauter, etc.

4. Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision.

Baca juga: Benarkah Minum Susu Bisa Meredam Kepedasan? Ini Kata dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH

Profil lengkap dr. Lusiyanti Sp.KK bisa dilihat disini.

Pertanyaan :

Beberapa ibu hamil mengalami keputihan, apakah hal tersebut tergolong normal atau menandakan penyakit tertentu?

Anggra, Solo

dr. Lusiyanti Sp.KK menjawab :

Sekitar 25-40 persen wanita normal akan mengalami keputihan pada ibu hamil sejak pembuahan hingga persalinan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal :

- Perubahan hormonal pada ibu hamil, dimana terjadi peningkatan hormon esterogen yang meningkatkan aliran darah ke area vagina, sehingga sekret yang dikeluarkan oleh ibu hamil akan cenderung lebih banyak dari wanita biasa.

Baca juga: Demensia Bisa Disebabkan Karena Faktor Genetik dan Seringkali Dijumpai pada Lansia, Begini Ulasannya

- Menipisnya serviks dan melunaknya dinding vagina, kadang menyebabkan meningkatnya resiko infeksi.

Infeksi yang paling sering terjadi pada ibu hamil adalah infeksi jamur Candida.

- Penekanan kepala janin pada serviks juga meningkatkan resiko infeksi pada mulut rahimm.

Selama krputihan berwarna putih atau putih gading, bertekstur tipis, tidak berbau menyengat dan tidak disertai rasa gatal/nyeri, itu dapat dikatakan normal.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKeputihanibu hamilPenyebab keputihankeputihan normaldr. Lusiyanti M.Med. Sp.KK
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved