TRIBUNHEALTH..COM - Gagap merupakan masalah ketidaklancaran dalam bentuk pengucapan kata ataupun kalimat yang kerap dialami anak-anak, namun dapat pula dialami orang dewasa.
Gagap seringkali terjadi pada perkembangan anak pada usia 3 sampai 5 tahun.
Gagap muncul akibat perpaduan dari faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal memang berada di dalam diri seseorang yang mengalami gagap, atau lebih ke arah neurology basic-nya dan kemampuan seperti kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, memory, dan sebagainya.
Jika seseorang tersebut sudah memiliki faktor internal, maka akan berpeluang lebih untuk mendapatkan kondisi gagap.

Baca juga: Mengenal Bipolar, Gangguan Kejiwaan yang Mempengaruhi Perasaan Penderitanya
Tetapi faktor internal belum tentu menjadikan seseorang menjadi gagap, karena harus ada pula faktor eksternal.
Biasanya kasus-kasus gagap secara bersamaan harus disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal.
Hikmatun Sadiah menyampaikan bahwa ada penelitian apakah anak yang sudah terpapar gadged secara durasi lama dan tidak terkontrol bisa mempengaruhi keterlambatan bicara, ternyata ini memang benar.
Seringkali orangtua memberikan gadget kepana anak dengan tujuan agar anak anteng.
Padahal kesibukan anak di gadget kemungkinan memperkaya kemampuan, tetapi juga mengebiri kemampuan yang lain.
Baca juga: Apakah Stroke Termasuk Penyakit yang Tidak Bisa Disembuhkan? Begini Kata dr. Lilir Amalini
Padahal sebenarnya saat usia tersebut anak harus berinteraksi sosial, belajar berkomunikasi dan sebagainya.
Terlalu sering membiarkan anak bermain gadget dalam waktu lama akan menyebabkan anak terlambat untuk belajar bicara.
Akhirnya karena anak miskin kosa kata, artikulasi tidak bagus, maka bisa mengkondisikan anak menjadi gagap.
Seringnya anak bermain gadget dalam waktu lama berpengaruh terhadap kejadian gagap pada anak.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Hikmatun Sadiah. Seorang terapis wicara. Senin (6/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)