TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit stroke merupakan berhentinya aliran darah ke otak.
Secara umum penyakit stroke menyerang orang di usia lanjut.
Akan tetapi ternyata penyakit stroke juga bisa menyerang usia muda.
Bahkan beberapa orang mengatakan jika stroke didominasi oleh laki-laki.
Menanggapi pernyataan ini, Dokter Spesialis Saraf, dr. Lilir Amalini mengatakan jika menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2018 bahwa penderita stroke umumnya adalah kaum laki-laki.
"Tapi angkanya nggak jauh beda sih, jadi laki-laki itu 11/1.000 orang kalau perempuan itu 10,9/1.000 jadi nggak jauh beda," terangnya.
"Tapi khusus nih untuk usia muda yang lebih banyak (menderita stroke) adalah wanita, gitu," kata Dokter Spesialis Saraf, dr. Lilir Amalini.
Baca juga: Mengenal Manfaat Stem Cell atau Sel Punca Hingga Teknologi Perkembangbiakan Stem Cell

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Saraf, dr. Lilir Amalini yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 10 Juni 2022.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP: Semua Gigi Berpotensi Mengalami Impaksi, Begini Penjelasannya
Penyebab stroke
Biasanya stroke pada orang tua disebabkan karena tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol atau aterosklerosis.
Akan tetapi, pada usia muda penyebabnya tidak hanya 4 hal tersebut.
Umumnya disebabkan oleh beberapa hal berikut, antara lain:
- Kekurangan oksigen ketika lahir
- Bayi lahir dengan kelainan jantung
- Dehidrasi
- Penyakit genetik
- Infeksi
- Kelainan darah
- Trauma kepala
- Aneurisma
- Malformasi pembuluh darah
- Penyakit yang berkaitan dengan pembekuan darah
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.,MAP Terangkan Alasan Impaksi Gigi Tak Hanya Terjadi pada Gigi Bungsu

Baca juga: dr. Irmadani Benarkan Jjka Stretch Mark Sering Dijumpai pada Ibu Hamil, Begini Alasannya
Lantas apakah penyakit stroke bisa disembuhkan?
"Jadi gini ya, sebenarnya itu salah. Stroke bisa loh disembuhin. Jadi 1/3 dari penderita stroke itu sembuh tanpa cacat," terang dr. Lilir Amalini.
"1/3 lainnya sembuh dengan kecacatan, 1/3 lainnya memang tidak tertangani atau memang meninggal," pungkasnya.
"Tapi kan angkanya cukup besar ya, lebih dari 50% sebenarnya bisa hidup seperti itu," ungkapnya.
"Nah, tapi ada syaratnya tuh dengan penanganan waktunya harus cepat dan tepat," tegasnya.
Stroke itu memiliki golden period, menurunya golden period penyakit stroke hanya 4,5 jam.
Jadi dalam waktu 4,5 jam harus mendapatkan pertolongan medis yang cepat dan tepat.
Hal ini juga berlaku pada kondisi mini stroke atau Transient ischaemic attack (TIA).
Maka dari itu agar tidak berkembang menjadi stroke harus langsung diobati.
"Jadi jangan pelo nih sejam, udah deh nanti ntar ntar aja. Itu nggak boleh," pungkasnya.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Benarkan jika Skizofrenia Bisa Menjadi Kondisi Lanjut dari Bipolar

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Mengatakan jika Pengidap Bipolar Juga Bisa Saja Mengidap Skizofrenia
Hubungan stroke dan vertigo
Lantas adakah hubungan antara stroke dan vertigo?
"Jadi vertigo itu ada dua, ada vertigo sentral dan ada vertigo perifer. Kalau vertigo sentral itu yang dari otak. Biasanya terjadinya dia stroke di otak bagian belakang atau cerebelum bagian keseimbangan," ujar dr. Lilir Amalini.
"Tapi yang lebih banyak itu vertigo perifer sih. Ada gangguan di sistem keseimbangan di telinga atau juga dari sistem visual atau penglihatan," ungkapnya.
"Jadi bisa iya bisa enggak sih," lanjutnya.
Baca juga: Sariawan Berhubungan dengan Hormon Wanita Menjelang dan Sesudah Haid? Ini Kata drg. Erni Marliana
Penjelasan Dokter Spesialis Saraf, dr. Lilir Amalini dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 10 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.