TRIBUNHEALTH.COM - ADHD dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anka-anak, remaja, bahkan hingga tumbuh dewasa.
Seorang anak dengan ADHD biasanya sulit sukses di sekolah, menyelesaikan tugas di rumah, ataupun dalam pergaluan.
Namun, jika penderita ADHD mendapatkan penanganan yang tepat, tidak sedikit dari mereka bisa mendapatkan karir yang luar biasa.
ADHD jika dibicarakan dalam bahasa Indonesianya ialah gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan hyperaktivitas.
Jadi ADHD adalah gangguan perkembangan dan juga neurlogis, memang terdapat hal yang terkait dengan fungsi neurologis sarafnya.
Baca juga: dr. Debby Septiana, Sp.THT-KL Paparkan Tentang Kesehatan Telinga yang Harus Dipahami
Dan biasanya membuat seseorang yang mengalami ADHD sulit berkonsentrasi, gelisah, dan biasanya mengalami masalah yang terkait dengan kesulitan belajar dan juga terkait masalah regulasi emosi.
Irma Gustiana menyampaikan bahwa kebiasaan tersebut biasanya dialami oleh seorang anak yang mengalami ADHD.
Irma Gustiana mengatakan, jika berbicara mengenai data statistik sampai sekarang belum ada data yang exact sekali untuk data anak-anak atau remaja maupun dewasa yang memang mengalami ADHD.
Tetapi kalau dari data Badan Pusat Statistik Nasional, terdapat sekitar 82 juta anak termasuk didalamnya anak ADHD.
Baca juga: Anak yang Mengalami Gagap Perlukah Menemui Terapis? Simak Ulasan Terapis WIcara
Irma Gustiana menyampaikan, anak-anak dengan berkebutuhan khusus terdapat sekitar 82 juta anak yang mengalami gangguan perkembangan dan didalamnya terdapat anak ADHD.
Biasanya prevelensinya lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, berkisar 4 : 1 - 9 : 1.
Jadi 4 anak laki-laki atau 9 anak laki-laki dan 1 nya ialah anak perempuan.
Kategori ADHD memiliki tipe, yakni :
- Inattentive atau kurang perhatian
- Hyperaktivitas disertai impulsivitas
- Tipe kombinasi dari Inattentive dan Hyperaktivitas
Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Anak Mengalami Disleksia Akibat Genetik? Begini Kata Dokter
Irma Gustiana menyampaikan, diagnosa dari ADHD ini sebelum memasuki usia 7 thaun.
Contohnya terdapat beberapa gejala yang muncul yakni, seringkali lupa, sulit konsentrasi, gelisah, dan kemungkinan mengalami hyperaktivitas fisik, selain itu biasanya juga sulit untuk duduk tenang
Apabila sudah jadi orang dewasa, jarang ada yang bisa bekerja di back office dan lebih menyukai pekerjaan yang mobile.
Beberapa juga sulit untuk bicara yang sistematis.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Irma Gustiana. A. Seorang Psikolog klinis anak . Rabu (17/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)