Breaking News:

Anak yang Mengalami Gagap Perlukah Menemui Terapis? Simak Penjelasan Terapis WIcara

Anak dengan kondisi gagap atau terbata-bata saat membaca merupakan hal yang sering ditemui. Seiring berjalannya waktu kejadian tersebut akan normal.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
health.kompas.com
ilustrasi ana yang mengalami gagap 

TRIBUNHEALTH.COM - Biasanya kasus-kasus gagap secara bersamaan harus disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal.

Seringkali kita mendengar anak-anak mengulang kata-kata, pada tahapan tersebut anak sebenarnya baik-baik saja dan disarankan orangtua agar tidak panik.

Gagap memang menunjukkan rasio penggagap normal antara laki-laki dan perempuan yakni 2 : 1.

Basicly antara laki-laki dengan perempuan, informasi untuk kemampuan bahasanya saja sudah berbeda.

Laki-laki mampu memproduksi kata setiap hari hanya 5000, sedangkan wanita dalam sehari mampu memproduksi 25.000 kata.

ilustrasi ana yang mengalami gagap
ilustrasi ana yang mengalami gagap (health.kompas.com)

Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Anak Mengalami Disleksia Akibat Genetik? Begini Kata Dokter

Budaya antara anak laki-laki dengan anak perempuan dari cara bermainnya sudah berbeda.

Pada anak perempuan, cara bermainnya tergolong roleplay, misalkan menjadi guru, masak-masakan dan saat bermain penuh dengan bahasa.

Sedangkan anak laki-laki saat sedan bermain tegolong non verbal.

Faktor eksternal seperti ekspetasi orangtua antara anak laki-laki dan anak perempuan bisa dibilang berbeda.

Apabila seoran anak sudah memiliki faktor internal, misalnya ayah dari anak tersebut gagap atau lahir bermasalah seperti prematur, attau bahkan pernah terlambat berjalan, berarti anak tersebut sudah memiliki faktor internal.

Baca juga: Latihan Apa yang Harus Dilakukan oleh Pasien Stroke Ringan? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, Sp.KFR-K

2 dari 2 halaman

Jika anak sudah memiliki faktor internal dan mengalami ketidaklancaran, harus dijaga jangan sampai muncul faktor eksternal.

Hikmatun Sadiah menyampaikan, jangan demanding orangtua, jangan sampai mendapat tindakan bully atau kondisi yang traumtatik.

Karena hal tersebut bisa mentrigger ketidak lancaran hari ini menjadi menetap.

Kondisi tersebut benar-benar harus dipantau.

Apabila anak mengalami keterlambatan motorik, ditambah harus belajar bahasa inggris artinya orangtua membebankan faktor eksternal kepada anak.

Hikmatun Sadiah mengatakan, biligual memang bagus tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu harus di pantau.

Ini disampaikan pada channel youTube KompasTV bersama dengan Hikmatun Sadiah. Seorang terapis wicara. Senin (6/11/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTrust issueAdib Setiawan S.Psi. M.Psi.Psikolog Zoya Amirin Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved