Breaking News:

Pihak Kemenkes Sebut Terlalu Dini Kaitkan Hepatitis Akut dengan Pandemi Covid-19

Prof. David Handojo Muljono dengan tegas mengatakan saat ini belum ada dugaan bahwa hepatitis akut akan menjadi pandemi berikutnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi - Seorang anak sakit karena hepatitis misterius 

TRIBUNHEALTH.COM - Munculnya kasus hepatitis akut yang masih misterius menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

Ada ketakutan penyakit yang menyerang anak ini akan berkembang menjadi pandemi berikutnya.

Padahal pandemi Covid-19 saja belum benar-benar selesai.

Ada juga pandangan yang mengaitkan kasus hepatitis akut dengan pandemi Covid-19.

Terkait hal ini, Ketua Komite Ahli Hepatitis dan Ispa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), David Handojo Muljono memberi penjelasan.

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam salah satu edisi segmen Sehat di Tengah Pandemi, program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV

Prof. David menyebut terlalu dini untuk mengaitkan hepatitis akut dengan Covid-19.

"Kalau dari data... Jadi data sudah dikumpulkan dari berbagai sumber. Mereka (yang didiagnosis hepatitis akut) tidak pernah terkena Covid atau mungkin pernah kena tapi sembuh."

"Jadi saya kira untuk ditarik kesimpulan memang harus berhati-hati."

Prof. David Handojo Muljono menekankan perlunya melihat lebih banyak kasus dan juga.

2 dari 4 halaman

"Saya kira ini perlu kajian yang lebih luas," tandasnya.

Berpeluang jadi pandemi berikutnya?

Ilustrasi anak yang mengalami hepatitis misterius
Ilustrasi anak yang mengalami hepatitis misterius (bali.tribunnews.com)

Baca juga: Prof. David Handojo Muljono Sebut Penerapan 3M Bisa Bantu Hindari Hepatitis Misterius

Baca juga: Prof. David Handojo Paparkan Alasan Penamaan Hepatitis Akut, Benarkah Terjadi dengan Cepat?

Prof. David Handojo Muljono dengan tegas mengatakan saat ini belum ada dugaan bahwa hepatitis akut akan menjadi pandemi berikutnya.

"Sampai sekarang ini dugaan ke arah ini menjadi pandemi tidak ada atau belum ada," katanya, dikutip TribunHealth.com.

Dia memaparkan sejumlah alasan mengapa hepatitis akut masih terlalu jauh untuk berkembang menjadi pandemi.

"Karena satu, target organnya ini utamanya adalah hepar atau liver."

"Liver adalah bagian dari pencernaan. Berarti dugaan yang lebih tinggi itu adalah melalui penularan vekal oral yaitu melalui kontaminasi makanan. Apakah melalui hidung dan lain-lain itu bisa? Tidak tahu, tidak pasti."

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Masih Jadi Misteri, Prof. David Handojo Singgung Bedanya dengan Covid

Ilustrasi seorang anak mengalami hepatitis akut misterius
Ilustrasi seorang anak mengalami hepatitis akut misterius (Freepik.com)

Dia tak menampik, sebenarnya penyebab pasti hepatitis akut belum diketahui hingga hari ini.

Yang ada hanya hipotesa atau teori saja.

"Ini juga tentang penyebab. Orang menduga ini adenovirus, tapi juga belum seratus persen ya."

3 dari 4 halaman

"Nah adenovirus ini ada 88 tipe ya. Nah 88 ini ada di human (manusia). Macam-macam. Ada tipe yang khas di hidung, pencernaan, ada bahkan yang di mata juga. Itu tergantung jenisnya."

"Yang populer itu tipe 40 dan 41. Itu yang biasanya memang menimbulkan gejala gastroentritis ringan. Ringan, hanya diare ringan, hilang, kadang timbul lagi."

"Kembali lagi jangan panik. Untuk menjadi pandemi kok rasanya jauh ya menurut hemat kami saat ini."

Akademisi: hipotesa bisa dijadikan acuan untuk pencegahan

Ilustrasi Covid-19 di Indonesia
Ilustrasi Covid-19 di Indonesia (tribunnews.com)

Baca juga: Pihak Kemenkes Tegaskan Penyebab Hepatitis Akut Belum Diketahui, Masih Perlu Kajian Ilmiah

Baca juga: Cegah Penularan Hepatitis Akut Misterius dengan Melakukan Hal Ini, Simak Ulasan dr. Ryan Bayusantika

Ahli Keamanan Kesehatan Global Griffith Australia, Dicky Budiman, memberi penjelasan dalam forum yang sama.

"Memang semua ini masih hipotesa," kata Dicky, dikutip TribunHealth.com.

Meski baru sebatas hipotesa, Dicky menyebut tetaplah penting.

Hipotesa-hipotesa yang ada bisa dijadikan dasar untuk melakukan upaya pencegahan.

"Hipotesa itu bukan tidak ada gunanya ada gunanya antara lain pemerintah sudah mengeluarkan beberapa intervensi antara lain bahwa ini bisa menular malalui udara. Jadi ini bicaranya kalau dari sisi public health intervention, ke upaya pencegahan."

Dia kemudian menjelaskan sebuah studi yang dilakukan di Israel, yang mengaitkan hepatitis akut dengan Covid-19.

4 dari 4 halaman

"Misalnya studi yang dilakukan di Israel itu, mengarah pada hipotesis bahwa ini terkait dengan Long Covid."

Ilustrasi anak sakit karena hepatitis akut
Ilustrasi anak sakit karena hepatitis akut (Pixabay)

Baca juga: Kenali Cara Penularan Hepatitis Akut Misterius, dr. Ryan Bayusantika Himbau untuk Menjaga Kebersihan

Baca juga: dr. Ryan Bayusantika Paparkan Perbedaan Hepatitis Akut Misterius dengan Hepatitis Orang Dewasa

"Dalam artian bahwa mereka juga ingin mengingatkan bahwa sebagian dari warganya ini sudah abai. Dalam artian mencegah. Sehingga pesan utamanya sebetulnya bahwa mencegah tetap jauh lebih baik daripada terinfeksi, apapun itu sebetulnya. Mau itu hepatitis atau Covid."

Dicky menyebut dalam masa pandemi seperti ini memang munculnya suatu kejadian yang tidak biasa harus diperhatikan.

"Dalam 2 dekade terakhir, dalam masalah wabah ini, seringkali di masa wabah (apalagi ini pandemi) adanya suatu kejadian yang tidak lazim, jangankan baru, peningkatan yang tidak biasa dari penyakit yang sudah ada pun itu harus kita lihat pada kondisi globalnya."

Kendati demikian, dia menegaskan kembali bahwa studi tersebut belum menjawab asal muasal hepatitis akut.

Untuk mencapai hasil pasti masih dibutuhkan penelitian yang belum bisa dipastikan waktunya.

"Dalam hal ini pandemi Covid-19. Itu dalam kerangka juga mencari upaya strategis cepat. Karena kita tidak bisa menunggu… hasil yang betul, kita nggak tahu itu kapan."

Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhepatitis akutHepatitis misteriusDavid Handojo MuljonoKemenkes Hepatitis Akut
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved