TRIBUNHEALTH.COM - Headgear adalah perawatan orthodonti yang berfungsi mengatasi masalah rahang atas yang maju.
Penggunaan headgear umumnya digunakan pada puncak usia tumbuh kembang.
Dalam pemakaian headgear dilakukan dengan cara melakukan penekanan pada rahang atas agar mundur.
Baca juga: Tidak Asal, Dokter Sebut Penyandang Hemofilia Harus Lakukan Protokol Khusus saat Cabut Gigi
Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menyebut pemasangan headgear ini bisa menimbulkan rasa sakit.
Rasa sakit ini timbul lantaran tekananan yang diberikan jauh lebih besar daripada gigi.

"Kalau ada rasa sakit pasti, karena tekanannya lebih besar. Tekanan pada gigi maksimal 150 sampai 250, ini diatasnya."
"Karena kita mendorong atau menekan rahang tulang, bukan gigi." kata Ardianysah dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Health.
Maka dari itu, dalam penggunaanya jika pemakai tidak nyaman bisa melepasnya.
Baca juga: Hati-hati, Email Gigi Bisa Rusak Sejak Usia Anak-anak Jika Tak Memperhatikan Kesehatan Gigi
Dalam proses pemasangannya pun jika tidak bisa serta-merta diberikan penekanan yang besar sekaligus.
Agar pemakai bisa beradaptasi terlebih dahulu dengan penggunaan headgear.
"Biar adaptasi dahulu, mulai diberi tekanan ringan, kalau sudah kita naikkan lagi sampai batas maksimal penarikan untuk menekan rahang," imbuh Ardiansyah.
Prosedur Pemasangan headgear

Bila Anda tertarik memasang headgear, sebaiknya terlebih dahulu memperhatikan sejumlah hal berikut.
Berdasarkan penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K), sejumlah persiapan yang perlu dilakukan ialah:
Baca juga: drg. Anastasia Sebut Warna dan Struktur Gusi Menandakan Kondisi Kesehatan Gusi
1. Pencetakan
Sama halnya ketika melakukan perawatan lain, sebelum melakukan perawatan headgear dianjurkan melakukan pencetakan terlebih dahulu.
2. Foto
Paling penting dari pemeriksaan lain yaitu melakukan foto panoramik dan seafalometri.
Dengan melakukan foto panoramik, dapat terlihat kondisi struktur tulang di sekitar rahang.

Sementara sefalometri, berfungsi untuk mengetahui tingkat inklinasi gigi dan posisi maksila.
"Oh yang bermasalah ini rahang atasnya, abnormal bertumbuh jauh, maka harus kita tarik ke belakang," papar Ardiansyah.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Gusi Agar Terhindar dari Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
Setelah pencetakan dan pengukuran dilakukan lalu ditemukan indikasi pasien memang harus menggunakan headgear, maka dokter gigi akan menyediakan.
3. Sesuaikan indikasi
Setelah lolos uji pemeriksaan, maka tahap selanjutnya memasang headgear sesuai indikasi.
Dalam pemakaian headgear dilakukan dengan cara melakukan penekanan pada rahang atas agar mundur.

Sehingga headgear berfungsi menarik maksila agar rahang atas bisa mundur yang ditempatkan di belakang kepala.
Meski melakukan prinsip kerja penekanan, namun pada dasarnya prosedur penekanan ini tidak bisa dilakukan sembarangan.
Baca juga: Selain Infeksi, Apa Keparahan Akibat Gigi Berlubang Tidak Segera Dicabut? Begini Kata Dokter
"Tidak bisa semaunya saja, karena ada kawat yang melekat ke gigi."
"Nah gigi ini nanti yang kita tarik mundur, kalau kita ingin mendorong rahang ke belakang," jelas Ardiansyah.
Jika hanya menekan pada rahang saja, maka dokter gigi akan mengikatkan seluruh gigi.

Lalu akan terdapat karet yang akan direkatkan pada headgear dengan ukuran tekanan yang tepat.
Ardiansyah menyebut, dalam menggerakan gigi (satu sisi) tekanan yang dibutuhkan hanya sebatas 250 gram.
Namun jika untuk menggerakkan rahang atau skeletal, dibutuhkan tekanan mulai dari 350 sampai 500 gram persisi.
Kondisi yang Tidak Dianjurkan Memasang headgear
Pemasangan headgear ini tidak bisa dilakukan begitu saja, pasalnya ada kondisi tertentu yang tidak diperbolehkan memasang headgear.
Ardiansyah menerangkan, untuk mengetahui hal tersebut perlu melihat kondisi tulang.
Baca juga: 3 Manfaat Perawatan Ortodonti, Termasuk Meratakan Gigi yang Berjejal
Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan foto pada tulang rahang yang dikerjakan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
Bila tidak ditemukan masalah pada tulang rahang, maka tindakan bisa dikerjakan.
Berbanding terbalik, jika anak memiliki suartu kelainan pertumbuhan. Maka tindakan perawatan headgear tidak bisa diberikan.

"Kalau tidak ada kelainan tidak masalah, biasanya anak-anak jarang ada penyakit sistemik."
"Terkecuali jika ada kelainan pertumbuhan, nah itu kontraindikasi," tutur Ardiansyah.
Maka dapat disimpulkan untuk melakukan tindakan pemasangan headgear, pastikan kondisi tulang rahang dan gigi bagus terlebih dahulu.
Lama Penggunaan
Lama penggunaan headgear umumnya berlangsung hingga 6 bulan.
Meskipun secara prinsip, penggunaan headgear juga bisa saja berlangsung dalam kurun waktu 3 bulan.
Baca juga: Tips Membersihkan Lidah, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG Anjurkan Penggunaan Sikat
"Secara prinsip 3 bulan saja sudah bisa kalau sudah terkoreksi relasi (rahang atas dan bawah) yang kita inginkan," tutur Ardiansyah.
Diketahui terdapat batas normal hubungan antara rahang atas dan rahang bawah.

Jika batas normal rahang tersebut sudah didapatkan, maka perawatan headgear bisa dihentikan.
Meski demikian, headgear juga tidak bisa digunakan terlalu lama. Misalnya 1 tahun.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Gigi Berlubang Tidak Segera Dicabut? Simak Penjelasan drg. Eddy Sp.Ort(K)
Karena dikhawatirkan tulang akan mengalami nekrosis (mati akibat tekanan).
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (12/5/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)