lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes termasuk penyakit yang dapat mengancam kesehatan.
Perlu diketahui bahwa diabetes tidak hanya diderita oleh orang dewasa maupun orangtua saja, ternyata anak-anak juga bisa mengalami diabetes.
Penyakit diabestes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam tubuh.
Apabila anak-anak mengalami diabetes, bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti pola makan yang tidak baik, tinggi kadar lemak, dan kadar gula.
Diabetes pada anak-anak terdapat dua tipe, yakni tipe 1 dan tipe 2.
Sedangkan diabetes pada orang dewasa yang paling sering terjadi ialah tipe 2, yakni dikarenakan life style atau gaya hidup.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Seseorang Mengalami Trust Issue? Begini Kata Psikolog
dr. Andi Manis menyampaikan bahwa diabetes pada anak yang sering terjadi ialah tipe 1.
Diabetes tipe 1 pada anak, kelainan dasarnya memang kelenjar pankreas anak yang seharusnya mengeluarkan hormon insulin dan bertugas menurunkan kadar gula darah tidak diproduksi karena proses autoimun.
Apabila anak yang menderita diabetes mengonsumsi makanan gula atupun karbohidrat, tidak ada yang menurunkan hormon insulin sehingga kadar gula darah akan naik.
Gejala diabetes orang dewasa dan anak-anak relatif sama, yakni makan dan minum banyak, buang air kecil dengan jumlah yang banyak tetapi berat badan menurun.
Hanya saja ciri-ciri lain dari diabetes tipe 2 cenderung ke obesitas atau berat badan yang berlebih.
Baca juga: drg. Anastasia Jelaskan Cara Kerja Kawat Gigi Sebagai Alat Ortodonti
Seorang anak yang mengalami diabetes tipe 2, apabila dilihat dari bentuk badan cenderung gemuk dedangkan anak yang mengalami diabetes tipe 1 bentuk badan cenderung kurus.
dr. Andi Manis mengatakan, meskipun ciri-ciri anak yang mengalami diabetes tidak selalu seperti itu tetapi jika dilihat secara sekilas dari bentuk tubuh sudah mencirikan tipe diabetes.
Perjalanan penyakitnya juga tergolong lebih akut atau lebih mendadak diabetes tipe 1.
Anak yang mengalami diabetes tipe 1 cenderung mengalami perburukan yang lebih cepat.
Terdapat kegawatan yang disebut dengan Ketoasidosis, bahkan bisa menyebabkan koma atau hilangnya kesadaran.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Andi Manis Sacharina Marzuki, Sp.A(K). Seorang dokter spesialis anak konsultan endokrinologi. Jumat (19/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
