TRIBUNHEALTH.COM - Pada jenis perawatan yang ditanyakan bahwa kontrol bisa 2-3 bulan sekali, biasanya menggunakan pesawat orto jenis Self Ligating System.
Self ligating system ini dalam perawatan ortodonti diketahui bahwa mekanisme pergeseran dari gigi untuk bisa mencapai tahapan ideal sesuai dengan yang direncanakan oleh dokter merupakan salah satu metode untuk menggerakkan gigi.
Selama pergerakan gigi, maka friksi pada bracket dapat mengganggu pergerakan gigi.
Friksi merupakan resistensi pada gerakan jika sebuah objek bergerak bersinggungan dengan objek lain.
Secara klinis, gaya dalam bidang ortodonsi dimaksudkan untuk dapat mengatasi friksi agar dapat memperoleh pergerakan yang diinginkan oleh dokter atau oleh seorang ortodontis agar tujuan perawatan bisa tercapai secara optimal.

Baca juga: Treatment Kecantikan Hydrafacial Tak Dianjurkan untuk Pasien yang Memiliki Jerawat Aktif
Bracket self ligating mulai diperkenalkan pada tahun 1930, merupakan perkembangan sistem Edgewise tidak menggunakan ligature, tetapi menggunakan alat mekanis sebagai penutup slot edgewise yang terbuka.
Sehingga kawat tersebut menggunakan penutup khusus dan dalam jenis ini friksinya kecil oleh karena brachet self ligating menyebabkan acquire atau kawat yang digunakan untuk menghubungkan bracket yang sedang digunakan pasien.
drg. Anastasia mengatakan bahwa hal tersebut akan bekerja optimal dan menstimulasi pergerakan gigi utnuk bergerak secara lebih biokompatible.
Pergerakan tersebut akan sangat sesuai dengan pergerakan tubuh dan dengan mekanisme alamiah dari tubuh pasien.
Desain pada self ligating brachet mengakibatkan gigi bergerak pada jalur dengan hambatan yang sangat sedikit.
Baca juga: drg. Anastasia Paparkan Pentingnya Rutin Kontrol Kawat Gigi Setiap Tiga Bulan
Saat pintu bracket ditutup, pada sistem ini maka brachet berubah menjadi sebuah cup sehingga dapat menyebabkan arah acquire atau kawat yang digunakan bergerak secara bebas.
Sedikitnya friksi ini mengoptimalkan kerja dari acquire atau kawat ortodonti dan menstimulasi pergerakan kawat gigi secara lebih biokomplatible.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa friksi merupakan resisitensi terhadap gerakan jika sebuah objek bergerak bersinggungan dengan objek lain, gaya ini bekerja pada bidang kontak.
Dalam hal ini terkait ortodonti antara bracket yang dipasangkan pada gigi dengan kawat atau acquire yang berlawanan dengan arah gerakan gigi sepanjang acquire.
Friksi selalu sejajar dengan permukaan benda yang berkontak.
Baca juga: Apa Maksud dari Trust Issue? Begini Menurut Psikolog Adib Setiawan S.Psi. M.Psi
Pada proses penutupan ruang dalam perawatan ortodonti, friksi yang dihasilkan antara bracket dengan acquire cenderung menghalangi pergerkaan yang ditargetkan oleh dokter atau seorang ortodonti.
Maka solusinya adalah, bahwa dalam penerapan di klinik gaya yang diaplikasikan seyogyanya dapat melampaui komponen-komponen friksi yang ada, sehingga menghasilkan arah gigi yang diinginkan.
Friksi merupakan variabel yang tidak terkendali, yang terjadi selama tindakan ortodonti.
Terutama saat acquire digunakan untuk fase pengaturan awal dan menggerakkan gigi dengan cara melncurkan bracket sepanjang acquire.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (25/3/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)