TRIBUNHEALTH.COM - Self healing akhir-akhir ini ramai dibicarakan oleh banyak orang, tak terkecuali anak-anak kecil yang sudah mulai mengenal self healing.
Positifnya dari self healing ini ialah kita semakin memahami diri sendiri, semakin mencintai diri kita sendiri terutama di masa pandemi ini.
Namun perlu dipahami, self healing dan refreshing memiliki dua makna yang berbeda yang sering kali dianggap sama oleh kebanyakan orang.
Lantas apa perbedaan dari self healing dan refreshing?
Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Talkshow Psikologi.
Menurut Psikolog Aully, refreshing itu diperlukan ketika diri kita merasa jenuh, merasa lelah, merasa bosan dan monoton dengan hidup.
Baca juga: 4 Tips Redakan Kecemasan dengan Cara Alami, Lakukan Meditasi hingga Berolahraga

Ketika diri kita merasakan hal-hal tersebut, kita bisa melakukan yang namanya refreshing.
Refreshing sendiri sudah dikenal dari zaman dahulu yang banyak diterapkan dengan melakukan rekreasi, jalan-jalan, atau bahkan melakukan piknik.
"Dalam satu minggu itu kan ada weekend, istilahnya hari senin baterai tubuh kita full kemudian memasuki jumat baterai kita sudah merah dan butuh di charge dengan melakukan refreshing di waktu weekend," jelas psikolog Aully.
"Bahkan di beberapa negara tertentu hanya menerapkan kerja empat hari sampai hari kamis saja, jumat hingga minggu libur agar memiliki waktu untuk diri sendiri ataupun dengan keluarga."
Psikolog Aully mengungkapkan, salah satu manfaat dari refreshing ini ialah untuk meningkatkan pemahaman terhadap diri kita dan ternyata hal ini lebih meningkatkan produktivitas pada diri kita.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Orangtua Saat Work From Home (WFH), Begini Penjelasan Psikolog Aully

Lantas bagaimana dengan self healing?
Psikolog Aully menjelaskan, self healing itu adalah suatu penyembuhan terhadap diri sendiri dari sakit, sakit tersebut bisa berupa sakit hati hingga sakit luka batin.
Self healing dapat dilakukan ketika seseorang mengalami suatu kerusakan atau suatu luka pada dirinya sendiri yang kemudian ia membutuhkan penyembuhan.
Self healing dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti meditasi, yoga, hingga melakukan konseling.
"Jadi itu ya sebenarnya cara untuk self healing bukan dengan vacation, jalan-jalan, atau piknik saja," jelas psikolog Aully.
"Self healing itu memang dilakukan pada kondisi tertentu dan sebenarnya bukan tren baru seperti yang baru dikenal orang-orang."
"Banyak yang menyebutkan tempat untuk self healing, bisa saja self healing dilakukan pada suatu tempat tertentu seperti resort, kemudian kita bisa mematikan handphone kita saat kita mencoba healing di tempat tersebut."
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak? Begini Tips dari Psikolog Aully Grashinta

Perlu di garis bawahi, bahwa self healing ialah suatu tindakan penyembuhan ketika ada luka batin pada diri kita, sedangkan refreshing ialah suatu tindakan yang menyegarkan diri atau otak dan membuat kita semakin semangat setelah penat yang dialami.
"Self healing itu tidak sama dengan jalan-jalan atau refreshing ya," tutur psikolog Aully.
"Bisa disebut self healing ketika kamu merasakan ada sesuatu yang benar-benar mengganggu dan kita merasa itu bisa merusak diri kita."
"Ketika kita rasa ada luka batin, nah self healing merupakan salah satu tindakan yang bisa kita lakukan untuk lebih menyayangi diri kita sendiri."
"Kita memberikan waktu pada diri kita sendiri untuk menyembuhkan luka di diri kita."
Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Talkshow Psikologi pada 8 Maret 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)