Breaking News:

Kenali Gejala-gejala Bipolar Menurut Psikiater dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ

dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ paparkan jika pengidap bipolar bisa merasa sangat bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi bipolar disorder, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ sebut bipolar bisa diidap seumur hidup 

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis pada suasana hati.

Pengidap bipolar bisa merasa sangat bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih.

Dimana bisa merasakan gejala emosi mania atau sangat senang dan depresif atau sangat buruk.

Biasanya pengidap bipolar sering merasa gelisah atau impulsif serta mudah terganggu.

Pasalnya gangguan bipolar bisa diidap seumur hidup sehingga bisa memengaruhi aktivitas penderitanya.

Oleh karena itu, pemberian obat-obatan diharapkan bisa membantu pengidap bipolar dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Hal ini disampaikan oleh Psikiater RSJD Surakarta, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.

Baca juga: Treatment Tarik Benang Aptos Double Chin Bisa Digunakan untuk Hilangkan Double Chin

Ilustrasi bipolar, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ paparkan gejalanya
Ilustrasi bipolar, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ paparkan gejalanya (pixabay.com)

Baca juga: dr. Caryn Miranda Saptari Ungkap Usia yang Tepat Melakukan Perawatan untuk Hilangkan Dagu Berlipat

Secara umum, gejala yang dialami pengidap bipolar antara lain:

- Semangat yang menggebu-gebu

- Berkurangnya minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan

2 dari 4 halaman

- Perasaan bahagia atau antusias

- Insomnia atau sulit tidur

- Merasa bersalah secara berlebihan

Psikiater, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ menuturkan jika pengidap bipolar sudah mau membuka diri di publik, artinya sudah tidak malu dengan keadaan dirinya.

"Sudah bisa menerima saya seperti ini, gitu," pungkasnya.

Akan tetapi di sisi lain pengidap bipolar harus siap karena stigma gangguan jiwa di Indonesia masih kental.

dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ menambahkan jika tindakan bullying di Indonesia masih banyak sekali.

Pengidap bipolar boleh membuka diri dengan konsekuensi ia harus siap apabila nanti mendapatkan respon negatif dari orang lain.

"Kan tidak semua orang seneng, mesti ada orang yang haters lah," tutur Psikiater, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ.

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru: Kooperatif Pasien Sangat Penting Agar Tujuan Penggunaan Behel Tercapai

Ilustrasi pengidap bipolar, begini penjelasan dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ
Ilustrasi pengidap bipolar, begini penjelasan dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ (kompas.com)

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Orangtua Saat Work From Home (WFH), Begini Penjelasan Psikolog Aully

Jika dilihat dari sisi positif, pengidap bipolar yang mulai membuka diri ke publik menunjukkan jika dia menerima kenyataan akan kondisi yang dialaminya.

3 dari 4 halaman

"Tidak lagi menyembunyikan diri, berpura-pura saya baik-baik saja ini lo saya bipolar," terang dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ.

dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ mengatakan jika pengidap bipolar membuka diri ke publik bukanlah hal yang mudah.

Pengobatan dan pencegahan bipolar

Metode pengobatan bipolar yang bisa dilakukan yaitu berupa pemberian obat-obatan dan psikoterapi.

Pengobatan gangguan bipolar bertujuan untuk mengurangi frekuensi munculnya gejala, membantu pengidap bipolar menjalani aktivitas seperti biasanya dan menurunkan risiko mengalami gangguan kesehatan lainnya.

Pasalnya hingga saat ini belum ada metode yang bisa mencegah gangguan bipolar.

Akan tetapi untuk mengurangi kambuhnya gejala, pengidap bipolar dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dari dokter serta menjalani psikoterapi.

Para ahli percaya jika berbagai faktor risiko bekerja sama untuk memicu penyakit bipolar ini.

Baca juga: Prof. David Handojo Muljono Sebut Penerapan 3M Bisa Bantu Hindari Hepatitis Misterius

Ilustrasi penderita bipolar, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ ungkap pengobatannya
Ilustrasi penderita bipolar, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ ungkap pengobatannya (bali.tribunnews.com)

Beberapa faktor pemicu gangguan bipolar antara lain:

- Lingkungan

4 dari 4 halaman

- Genetik

- Perubahan pada otak

Baca juga: Kenali Derajat Keparahan Asma, Ditandai Batuk Pilek hingga Suara Mengi yang Terdengar Jelas

Penjelasan Psikiater RSJD Surakarta, dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews edisi 26 Agustus 2021.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBipolarAndriesti Herdaetham
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved