TRIBUNHEALTH.COM - Vaginoplasty merupakan salah satu prosedur bedah atau operasi yang bertujuan untuk rekonstruksi dan mengembalikan keremajaan vagina.
Kondisi ini dapat dilakukan ketika vagina mengalami suatu penyakit, kelainan, atau vagina tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Menurut penuturan dr. Binsar Martin, sebelum melakukan prosedur bedan atau operasi vaginoplasty, pentingnya melakukan konseling lebih dahulu.
Karena setiap tindakan operasi akan ada efek sampingnya setelah dilakukan pembedahan. Lantas apa saja efek samping dari vaginoplasty ini?
Dilansir TribunHealth.com, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Talkshow Edukasi Seksual.
"Akibat atau efek samping dari prosedur vaginoplasty itu pasti ada, bukan berarti tidak ada efek sampingnya," tutur dr. Binsar.
Baca juga: Mengenal Vaginoplasty, Prosedur untuk Mengencangkan Vagina, Begini Ulasan dr. Binsar Martin

Berikut ini beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah melakukan prosedur operasi vaginoplasty.
- infeksi
- menyempit
Menyempit dalam artian rongga vagina itu bisa menyempit akibat prosedur dari vaginoplasty.
Bukannya melebar malah menyempit, sehingga akan mengalami kesakitan bagi wanita yang melakukan vaginoplasty.
- munculnya rasa sakit
- adanya lubang antara anus dengan vagina atau rektovagina fistula
- dan dinding vagina yang bermasalah
Baca juga: Setelah Melakukan Treatment Vagina Tightening, Pasien Tidak Disarankan Melakukan Hubungan Seksual

"Itu yang menjadi komplikasi yang sering terjadi akibat perawatan vaginoplasty, jadi vaginoplasty tidak mungkin tanpa risiko dan pasti ada risikonya," terang dr. Binsar.
"Maka dari itu, saya katakan kalau perawatan vaginoplasty itu bukanlah solusi untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual."
dr. Binsar menghimbau untuk melakukan konseling sebelum melakukan vaginoplasty, konseling dilakukan untuk mengetahui apa tujuan seorang wanita ingin melakukan vaginoplasty.
Seperti yang disebutkan diatas, tujuan dari vaginoplasty ada dua yaitu untuk rekonstruksi dan mengembalikan keremajaan vagina.
"Konseling juga untuk mengetahui indikasinya apa, kalau misalnya bisa diperbaiki dengan senam kegel kenapa harus diperbaiki dengan vaginoplasty," jelas dr. Binsar.
"Kalau bisa diperbaiki dengan senam kegel, kenapa harus operasi. Nah tentu saja kembali lagi pada kebutuhan wanita tersebut."
dr. Binsar menyebutkan, sebelum melakukan vaginoplasty, dokter harus menjelaskan secara spesifik kepada pasien jika vaginoplasty itu tidak bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual.
Baca juga: Ketahui Hal-hal yang Perlu Diperhatikan sebelum dan setelah Melakukan Treatment Pengencangan Vagina

"Jadi kualitas hubungan seksual sangat ditentukan oleh otot dasar panggul yang artinya kenyamanan supaya mengalami orgasme, bagaimana bisa menjepit itu ditentukan dengan kualitas otot dasar panggul."
"Makanya ada senam untuk ibu-ibu yang namanya senam kegel yang bertujuan untuk melatih otot dasar panggul, baru yang kedua adalah kualitas hormon atau kadar hormon estrogennya."
"Seberapa besar, seberapa tinggi kadar hormon esterogennya itu membuat yang namanya libido, pembasahan, dan meningkatkan sensitifitas daripada organ vagina itu, sehingga kita bisa mencapai orgasme," ungkap dr. Binsar.
Penjelasan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Talkshow Edukasi Seksual pada 31 Maret 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)