TRIBUNHEALTH.COM - Covid-19'>Vaksin Covid-19 tidak menjamin seseorang terhindar dari infeksi virus.
Manfaat vaksin adalah mencegah seseorang mengalami gejala atau kondisi sakit yang parah hingga meninggal dunia ketika terpapar Covid-19.
Meskipun sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19 tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Ternyata salah satu yang disebut dengan komorbid aman untuk dilakukan vaksinasi.
Seseorang yang sudah melakukan vaksinasi masih bisa terpapar Covid-19.

Baca juga: Apa Penyebab Sariawan Setelah Pencabutan Gigi? Simak Penjelasan Dr. drg. Eddy Heriyanto Sp.Ort (K)
Efektivtas vaksin sekitar 50% menurut WHO sudah cukup.
Jika kita divaksin menggunakan Sinovac efektivitas dari vaksin tersebut berkisar 59%.
Sehingga masih terdapat kemungkinan terpapar virus Covid-19.
Namun, meskipun terkena virus Covid-19 biasanya hanya sedikit pasien yang terpapar.
Pasien yang sudah melakukan vaksinasi meskipun terpapar virus Covid-19 tidak menyebabkan kematian, menguramgi resiko masuk ICU, tidak perlu dirawat, gejala yang dialami lebih ringan, waktu penyembuhan lebih singkat, dan resiko yang dialami tidak lebih berat dibantingkan tidak divaksinasi.
Prof. Hinky menyampaikan bahwa lebih banyak yang terlindungi setelah divaksin daripada yang masih terkena penyakit.
Baca juga: Libur Lebaran, Peserta JKN-KIS Tetap Bisa Akses Layanan Kesehatan dengan Lancar
Seseorang mudah mengalami infeksi karena adanya gangguan keseimbangan 3 faktor, antara lain:
- Daya tahan tubuh
- Virus
- Lingkungan
Vaksinasi hanya alah satu faktor yang membantu peningkatan daya tahan tubuh.
Faktor virus yang bermutasi, kerumunan orang yang keluar masuk membawa virus tidak bisa dikendalikan dengan vaksinasi.
Sehingga kita harus menanggulangi dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Gunakan Sunscreen pada Tubuh demi Cegah Kulit Hitam, Ini Cara Penggunaan yang Benar dari Dokter
Vaksinasi adalah upaya tambahan, meskipun terpapar virus Covid-19 tidak mengalami gejala yang berat.
Respon seseorang terhadap vaksin juga berbeda-beda.
Prof. Hinky menjelaskan bahwa terdapat seseorang yang memiliki daya lindung tubuh tergolong baik, memiliki daya lindung tubuh tergolong biasa saja, memiliki daya lindung yang minimal, bahkan daya lindung tubuh yang tidak respon dengan vaksin.
Namun, lebih banyak yang kebal dan memiliki efek perlindungan yang cukup daripada daya lindung tubuh minimal dan tidak respon.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Prof. Hinky Hindra Irawan Satari. Ketua Komnas KIPI. Senin (14/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)