TRIBUNHEALTH.COM - Permasalahan pada kulit wajah yang paling umum ialah jerawat atau acne.
Munculnya jerawat bisa menyebabkan seseorang merasa kurang percaya diri.
Jerawatpun tergolong menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya.
Jika jerawat tidak ditangani dengan tepat ataupun akan menimbulkan masalah baru yaitu acne scar atau bekas jerawat.
Kejelekan dari acne vulgaris terkadang memang meninggalkan bekas.
Bekas acne vulgaris cukup menganggu penampilan yang akan menyebabkan stress, kemudian jerawat muncul kembali.
Acne scar memang bermacam-macam dan memiliki beberapa derajat.
Ada yang disebut dengan EPA (Erythema post acne), HPI (Hyperpigmentation pasca inflamasi), dan acne scar.

Baca juga: Pahami Cara Merawat Kulit dengan Benar Guna Menghindari Masalah Jerawat
Acne scar disebut dengan bopeng yang mendalam maupun bopeng yang menonjol.
Eritema pasca acne setelah reaksi inflamasi atau reaksi radang dan kemudian mereda, maka akan menghilangkan kemerahan terlebih dahulu.
Lambat laun, eritema pasca acne akan berubah menjadi kehitaman yang dinamakan hyperpigmentasi pasca inflamasi.
Apabila terjadi sesuatu diperjalanan acne, maka dapat menyebabkan bopeng pada kulit.
Bopeng memiliki berbagai macam tipe, yakni:
- Ice picks scars
- Rolling scars
- Boxed scars
Baca juga: drg. Andi Tajrin M.Kes., Sp.BM(K) Paparkan Beberapa Faktor Penyebab Kanker Mulut
- Papulo scar atau bopeng yang menonjol seperti bruntusan
- Hyperthropic scars
- Keloid
Salah satu penambah resiko terjadinya bopeng adalah paparan sinar matahari.
Baik kulit yang beracne atau tidak, memang disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari atau radiasi dari sinar-sinar yang lain.
Namun paparan dari sinar matahari bisa merusak DNA pembentuk sel yang sedang mengalami proses penyembuhan jerawat.
Sehingga dapat meningkatkan resiko terbentuknya bopeng pasca acne.
Untuk mencegah bopeng sangat disarankan untuk tidak pernah menyentuh jerawat.
Baca juga: Tanda Konstipasi Berbahaya, Kenali Ragam Penyebab dan Pemeriksaanya dari dr. Aritantri Darmayani
Sangat tidak disarankan tangan menyetuh kulit wajah, karena dalam keseharian berbakteri dan akan meningkatkan resiko jerawat.
Jika salah penanganan jerawat akibat sering disentuh, maka akan meingkatkan resiko terjadinya cars atau bekas jerawat.
Lampu jaman sekarang tidak sesederhana lampu jaman dahulu, bahkan apabila lampu mengandung UV sebaiknya tidak digunakan saat tidur.
Karena memang sinar dari lampu dapat mempengaruhi irama hormon yang sedang berada dalam fase saat kita tertidur.
Sinar dari lampu tersebut juga akan menambah resiko terjadinya acne.
Begadang adalah salah satu resiko munculnya jerawat.
Sekarang banyak penelitian tentang bahan lamai, tentunya bukan bahan yang lansung digunakan seperti lemon yang langsung digunakan pada jerawat.
Baca juga: NHS Jelaskan Gejala Diabetes Termasuk Gatal pada Area Organ Vital, Bisa Terjadi pada Pria dan Wanita
Namun bahan alami tersebut harus melalui beberapa fase penelitian, tahapan, dan lain sebagainya yang dicobakan ke banyak orang dan berbagai jenis kulit.
Barulah bahan alami tersebut akan disebut bisa menyembuhkan jerawat.
Beberapa bahan alami ini yang bisa ditemukan antaralain, tea tree, dan kunyit bisa digunakan untuk mengatasi jerawat.
Tetapi semua bahan alami tersebut harus melalui proses kimia.
Bahan yang digunakan memang alami, dan sudah melalui proses.
Penggunaan bahan alami tanpa melalui proses justru menambah kontak iritasi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health oleh dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK. Seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin. Kamis (10/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)