TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin dan mineral adalah dua asupan nutrisi yang penting untuk kesehatan tubuh guna mendukung sistem pertahanan tubuh.
Namun vitamin dan mineral ini tidak dapat diproduksi langsung oleh tubuh kita dengan sendirinya.
Sehingga memang harus diberikan asupan vitamin dan mineral dari luar, seperti dari makanan dan juga suplemen.
Untuk memenuhi vitamin A bisa diperoleh dari wortel, vitamin B bisa diperoleh dari gandum, susu, vitamin D diperoleh dari ikan dan telur, dan vitamin E bisa diperoleh dari alpukat.
Lantas bagaimana cara untuk memperoleh vitamin C, sedangkan tubuh kita tidak dapat memproduksi dengan sedirinya?
Dilansir TribunHealth.com, dr. Evi Novitasari memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: dr. Evi Novitasari Paparkan Manfaat dan Pentingnya Konsumsi Vitamin C saat Berpuasa
dr. Evi Novitasari menjelaskan bahwa vitamin C juga dapat diperoleh dari makanan, buah-buahan, dan juga sayuran, seperti jeruk, strowberry, kiwi, brokoli, dan juga bayam.
Selain makanan tersebut, vitamin C juga dapat diperoleh dari bentuk oral yang dapat kita minum, misalnya dari tablet, suplemen, hingga tablet hisap yang dapat ditemukan dipasaran.
Menurut dr. Evi, terdapat alternatif lain saat tubuh membutuhkan vitamin C, salah satunya dengan metode injeksi atau suntik vitamin C.
Sebelum melakukan vitamin C, perlu diketahui kebutuhan dosis vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh.
dr. Evi memaparkan, menurut Angka Kecukupan Gizi atau AKG orang dewasa membutuhkan dosis vitamin C sekitar 90 - 150 mg.
Untuk remaja kebutuhan vitamin C sekitar 75 mg dan untuk ibu hamil kebutuhannya lebih tinggi sekitar 150 mg.
"Memang beda-beda ya kebutuhan vitamin C antara laki-laki dan perempuan, kemudian anak-anak juga beda kebutuhannya," jelas dr. Evi.
"Patokan kebutuhan vitamin C kita disitu menurut Angka Kecukupan Gizi atau AKG."
Baca juga: Amankah Konsumsi Vitamin C dan Vitamin D Secara Bersamaan? Simak Ulasan dr. Nadya Noviani
Jika konsumsi sayur dan buah-buahan sudah cukup, sebenarnya tidak perlu lagi untuk melakukan suntik vitamin C.
Dari segi kesehatan, suntik vitamin C memang diperlukan untuk orang-orang dengan kriteria berikut ini.
- Kekurangan atau defisiensi vitamin C akut
- Tubuh tidak dapat menyerap vitamin C
dr. Evi menuturkan, suntik vitamin C dapat diberikan pada seseorang yang memiliki kondisi tubuh tidak dapat menyerap vitamin C dalam bentuk oral atau minum dan dalam bentuk suplemen.
Penyakit yang menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap vitamin C dengan baik disebut dengan Scurvy atau Skorbut.
Pada kondisi tersebut tubuh pasien mengalami berbagai gejala seperti gusi berdarah, sariawan, radang gusi, ada kecacatan perkembangan tulang dan gigi.
- Seseorang yang sedang sakit
Orang yang sedang sakit membutuhkan tambahan vitamin C dalam dosis tinggi untuk tubuhnya, sehingga dapat melakukan suntik vitamin C.
Misalnya seseorang dengan penyakit pneumonia, sinusitis, TBC, dan demam.
"Nah itukan penyakit-penyakit yang memang daya tubuhnya sedang rendah, sehingga membutuhkan vitamin C dalam dosis tinggi," terang dr. Evi.
Baca juga: Kaya Akan Vitamin C, Strowberi Bagus untuk Kesehatan Kulit, Termasuk Kurangi Peradangan Jerawat
Kondisi ini membutuhkan vitamin C dalam dosis tinggi karena nutrisi yang diperlukan dalam pembentukan kolagen dan perbaikan jaringan ada di dalam vitamin C.
Kolagen merupakan protein yang bertugas untuk memberikan kekuatan pada struktur tubuh kita, protein tersebut terdapat di kulit, otot, darah, tendon, dan tulang.
Ketika tubuh kekurangan vitamin C, maka dapat mempengaruhi struktur kolagen sehingga memicu terjadinya lesi, luka pada tulang atau pembuluh darah.
"Cuman pesen saya jika berminat untuk mendapatkan suntik vitamin C, pastikan mendapatkannya di rumah sakit atau di klinik kesehatan yang terpercaya," tutur dr. Evi.
"Sebelum mendapatkan suntik vitamin C, pastikan melakukan pemeriksaan dengan dokter sehingga bisa mendapatkan dosis yang dibutuhkan oleh tubuh agar tidak terjadi risiko yang tidak diinginkan," lanjut dr. Evi.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Evi Novitasari dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 20 April 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)