lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Persalinan memiliki berbagai macam metode, mulai dari persalinan normal, lotus birth, water birth, vaginal birth, gentle birth, hingga caesar.
Persalinan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang ibu dengan cara melahirkan seorang bayi yang ia kandung saat usia kehamilan sudah cukup.
Tentunya setiap ibu ingin melahirkan calon buah hatinya dengan persalinan normal, namun tidak semua ibu bisa melahirkan dengan persalinan normal.
Meski begitu, salah satu metode persalinan yang sangat aman dilakukan oleh seorang ibu adalah persalinan caesar.
Caesar atau sesar merupakan proses melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara operasi, yaitu dengan menyayat bagian perut hingga rahim ibu.
Sayatan tersebut ialah jalan keluar untuk bayi dari rahim seorang ibu yang dilakukan sekitar minggu ke - 39.
Baca juga: Mengenal Teknik ILA yang Dapat Mengurangi Rasa Sakit saat Melakukan Persalinan Normal
Salah satu metode caesar yang dapat digunakan adalah dengan metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery).
ERACS merupakan suatu metode operasi caesar dengan pendekatan khusus, untuk mengoptimalkan kesehatan ibu, dan mempersingkat masa penyembuhan usia melahirkan.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Kondang Usodo, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Menurut dr. Kondang, metode ERACS digunakan untuk memperbaiki teknik pembiusan dalam persalinan caesar.
Selain itu, metode ini juga memperhatikan dalam penggunaan jarum yang digunakan untuk pembiusan, jarum yang digunakan harus berukuran sangat kecil sehingga atraumatic ke punggung.
Yang ditakutkan pada saat persalinan caesar adalah terjadinya trauma pada punggung saat dimasukkan jarum spinal.
Namun dalam metode ERACS jarum yang digunakan sangatlah kecil, sehingga dapat meminimalisir terjadinya trauma terutama di bagian punggung.
Baca juga: dr. Kondang Usodo Paparkan Sejumlah Syarat Bagi Ibu Hamil yang Hendak Melakukan Persalinan Normal
Baca juga: dr. Kondang Usodo, Sp.OG Bagikan Sejumlah Tips untuk Ibu Hamil Guna Mencegah Kelahiran Prematur
"Kita menggunakan jarum spinal yang sangat kecil untuk mengurangi atraumatic," terang dr. Kondang.
"Bahkan sebelum memasukkan jarum spinal, saya selalu mencari cara untuk memblok dulu sehingga ketika saya masukkan jarum tidak terasa sakit."
dr. Kondang memaparkan perbedaan operasi caesar yang dilakukan zaman dulu dengan operasi caesar dengan metode ERACS.
Ia mengungkapkan operasi caesar yang dilakukan zaman dulu membutuhkan isitrahat total selama 24 jam setelah operasi, kemudian hari berikutnya baru boleh bangun, belajar berdiri, dan melepas kateter.
Sedangan caesar dengan metode ERACS ini menghindari hal tersebut dan memperbaikinya dengan teknik Enhanced Recovery atau mempersingkat masa penyembuhan usai melahirkan.
"Bahkan bukan hanya caesar saja yang menggunakan metode ini, operasi lain pun bisa menggunakan teknik ini seperti pengangakatan rahim, pengangkatan mion, dan kista," jelas dr. Kondang.
Baca juga: Pentingnya Memahami Pregnancy Plan dan Birth Plan Sebelum Kehamilan, Begini Ulasan dr. Kondang
"Semua operasi yang dilakukan dengan teknik enhanced recovery rata-rata sehari setelah operasi sudah bisa pulang."
"Jadi sekarang proses persalinan caesar dengan metode ERACS sangat simple, namun harus tetap teliti. Pemulihannya juga tidak membutuhkan waktu yang lama."
"Dalam persalinan normal ataupun caesar yang dibutuhkan adalah rasa nyaman."
"ERACS sekarang ini juga dapat ditemukan di hampir semua rumah sakit dan sudah menjadi kegiatan nasional," lanjut dr. Kondang.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Kondang Usodo, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 13 April 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)