TRIBUNHEALTH.COM - Selama pandemi, alat bantu dengar seperti headset, earphone, headphone hingga handsfree menjadi sangat sering digunakan.
Ini dikarenakan banyak aktivitas maupun pekerjaan yang lebih banyak dilakukan di rumah guna menekan penyebaran virus Covid-19.
Penggunaan beberapa alat ini berfungsi agar seseorang bisa mendengarkan suara lebih baik.
Wajar jika alat ini menjadi bagian dari kehidupan generasi saat ini karena merupakan cara yang bisa membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan tidak bisa menghindarkan dari kebisingan.
Baca juga: Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Gigi pada Dokter yang Berkompetensi Agar Tak Terjadi Masalah Serius
Namun perlu diketahui jika penggunaan alat bantu dengar terus menerus bisa menyebabkan kerusakan telinga dan risiko gangguan pendengaran.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher, dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes menuturkan jika dari penggunaan headset, earphone, headphone dan handsfree memiliki risiko yang berbeda-beda.
Hal ini lantaran jika dilihat dari bentuknya saja sudah berbeda.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher, dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 09 April 2022.
Baca juga: Jika Memiliki Riwayat Hipertensi Bolehkah Melakukan Infus Whitening? Begini Kata dr. Satya Perdana
Dari keempat jenis alat dengar tersebut, yang paling berisiko untuk menimbulkan gangguan dengar adalah penggunaan earphone.
Hal ini karena cara penggunaan earphone yang dimasukkan ke dalam liang telinga.
Sehingga risiko untuk merusak telinga menjadi jauh lebih besar jika volume yang digunakan adalah volume tinggi.
dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes membenarkan jika tindakan ini berisiko langsung terhadap telinga bagian dalam.
Apabila di dalam telinga terdapat kotoran telinga, earphone yang dipasangkan ke dalam liang telinga akan mendorong kotoran telinga.
Sehingga hal ini menyebabkan sumbatan telinga.
"Kalau headphone atau headset kan tidak," tegasnya.
Baca juga: Peran Orangtua Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Golden Age Anak

Baca juga: Simak Cara Mengobati Karang Gigi yang Membandel menurut drg. Megananda Hiranya Putri, M.Kes
Setelah menggunakan earphone dan di dalamnya terdapat kotoran telinga, secara otomatis kotoran di dalam telinga akan terdorong.
Kondisi ini menyebabkan pendengaran menjadi kurang jelas.
Sehingga memicu seseorang untuk cenderung mengeraskan volume suara.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher, dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes mengatakan jika tindakan ini bisa menambah bahaya terhadap kesehatan telinga.
"Jadi menimbulkan efek samping yang paling tinggi diantara 4 jenis alat dengar tadi," timpalnya.
Bahkan jika digunakan dalam waktu jangka lama bisa menyebabkan kerusakan permanen pada telinga hingga menimbulkan kehilangan pendengaran.
Hal ini terjadi karena telinga sudah tidak mampu lagi menahan beban suara yang begitu keras dan dalam waktu yang lama.
Umumnya kondisi ini terjadi pada saat remaja.
Secara perlahan, pengguna akan kehilangan kemampuan pendengarannya.
Baca juga: Apakah Masalah Karang Gigi Termasuk Umum Dialami? Begini Tanggapan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti

Alat ini akan mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang mengarah pada gendang telinga dan secara perlahan mengarah ke otak.
Selain itu penggunaan alat ini dengan volume yang sangat keras serta dalam waktu yang sangat lama bisa mengakibatkan ambang pendengaran.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Gorengan Dapat Menurunkan Imunitas Tubuh? Begini Kata Dr. Dewi Marhaeni
Penjelasan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher, dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 09 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.