TRIBUNHEALTH.COM - Air memiliki peranan penting untuk kehidupan alam dan lingkungan, terutama bagi manusia.
Fungsi air ialah sebagai pengangkut nutrisi yang ada di dalam tubuh dan mengalirkannya untuk organ ke seluruh tubuh.
Dengan adanya air, tentu saja organ-organ di dalam tubuh bisa bekerja dengan baik.
Meskipun seseorang bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makan berminggu-minggu, kebutuhan cairan menjadi hal yang sangat penting.
Hal ini sama halnya saat menjalankan ibadah puasa saat Ramadhan.
Untuk mengurangi rasa haus selama menjalankan puasa, maka cairan dalam tubuh harus terpenuhi.
Baca juga: dr. Phedy, Sp.OT(K) Paparkan Pengobatan Skoliosis dengan Teknik Minimal Invasif
Baca juga: dr. Satya Tegaskan Jika Infus Whitening Tak Memberikan Hasil Permanen, Kulit Senantiasa Bergenerasi
Kekurangan cairan selama puasa bisa menyebabkan kulit menjadi kering, kelelahan, sakit kepala, hingga sembelit.
Sehingga perlunya mengatasi dan memberikan asupan cairan yang cukup setelah berpuasa atau pada waktu setelah berbuka.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz membenarkan jika sedang berpuasa cairan tubuh akan berkurang banyak sekali.
Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 26 Maret 2022.
"Padahal kan kita tidak boleh dehidrasi ya," kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Dehidrasi adalah kondisi yang berbahaya bagi tubuh.
Dehidrasi merupakan kondisi cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi.
Hal ini bisa terjadi akibat asupan cairan yang berkurang atau pengeluaran cairan yang berlebih.
Perlu diketahui jika kondisi ini bisa menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal.
Maka dari itu, saat berbuka puasa disarankan untuk segera minum air putih dan mencukupinya.
Baca juga: Perlukah Setiap Orang Melakukan Perawatan untuk Mengencangkan Vagina? dr. Irmadani Menjawab
Baca juga: Hati-hati, Menggunakan Produk Infus Whitening yang Tak Berizin BPOM, Berisiko untuk Kesehatan
Lantas bagaimana cara menyukupinya?
Sama seperti sebelum menjalankan puasa, kebutuhan cairan dalam tubuh adalah sama.
Kebutuhan cairan secara umum, seseorang disarankan untuk minum sebanyak 2 L/hari atau setara dengan 8 gelas.
Namun jika Anda ingin mengetahui lebih detail kebutuhan cairan masing-masing individu maka bisa dihitung dengan rumus berikut ini:
30 x berat badan, dengan begitu Anda akan mengetahui kebutuhan cairan per individu.
"Kadang-kadang selama puasa itu kan banyak banget godaannya ya, yang rasanya biasa aja ketika tidak puasa menjadi luas biasa ketika berpuasa," ungkapnya.
"Kan kadang kalau misalnya kita buka puasa aja sama air putih kok kayanya kurang, padahal dari tadi kan pengennya es buah," ucapnya.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengatakan jika sebenarnya boleh mengonsumsi minuman lain selain air putih ketika berbuka puasa.
Menurutnya tidak ada larangan terkait hal ini.
Baca juga: Waspada, HIV yang Tidak Segera Mendapatkan Pengobatan akan Berkembang Menjadi AIDS
Akan tetapi Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menyarakankan untuk tetap tidak melupakan asupan air putih.
Hal ini karena asupan minuman yang manis mengandung kalori dan biasanya tinggi gula.
Kita tetap harus mengonsumsi air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan yang hilang selama puasa.
Baca juga: Kenali Berbagai Macam Penyebab Sariawan untuk Mendapatkan Penanganan yang Tepat
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 26 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.