TRIBUNHEALTH.COM - Gigi gingsul dalam istlah kedokteran gigi disebut dengan Crochet teeth atau gigi yang tidak pada lokasinya.
Gigi gingsul dari segi kedokteran gigi sebetulnya adalah salah satu jenis anomali.
Anomali artinya sesuatu secara hitungan medis kedokteran gigi tidak ideal.
Dikatakan anomali karena gigi tersebut tumbuh di lokasi pada derajat kemiringan dan pada area yang tidak sesuai dengan standart idealnya.
Tetapi apabila kondisi tersebut tidak sangat mengganggu oklusi (bertemunya gigi geligi pada rahang atas terhadap rahang bawah), tidak mengganggu fungsi area mulut dan sekitarnya termasuk menutupnya bibir.
Jika tidak ada gangguan menutup bibir, tidak mengalami gangguan dalam proses pengucapan, tidak ada gangguan dalam proses berbicara dan tidak mengalami gangguan dalam pengunyahan maka anomali ini tidak terlalu bermasalah.

Baca juga: Tidak Boleh Dianggap Sepele, Ini Pentingnya Konsultasi ke Dokter Gigi saat Alami Gigi Sensitif
Apabila terkait aspek fungsi keberadaan gig geligi dan fungsinya dalam rongga mulut menjadi terganggu akibat keberadaan gigi gingsul tersebut, misal saja terkait oklusi atau bertemunya gigi rahang atas terhadap rahang bawah dan mengganggu proses pengunyahan tentu berpengaruh terhadap persendian Temporomandibular joint.
Sendi Temporomandibular joint terletak didepan telinga bagian dalam baik kanan maupun kiri.
Ciri khas dari temporomandibular joint nya adalah pada saat dilakukan gerakan persendian dan terdapat area yang bergerak dikanan ataupun kiri, sampai mengalami gangguan keberadaan atau posisi gigi gingsul tersebut, maka termasuk ke dalam anomali yang sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter gigi.
Terapi dalam kedokteran gigi terkait anomali posisi gigi geligi tidak harus dicabut, tetapi bisa dilakukan tindakan perapian menggunakan alat orthodondia oleh dokter gigi spesialis orthodonsi atau dokter gigi umum yang telah mampu melakukannya sesuai dengan kompetensinya.
Baca juga: BAK Berdarah, Dokter Spesialis Urologi Imbau Kenali Tanda Nyeri dan Intensitasnya
Pada kasus tertentu bisa dilakukan oleh dokter gigi umum dan pada kasus grade selanjutnya bisa dilakukan tindakan oleh dokter gigi sesialis orthodonsi.
Apabila seseorang memiliki gigi gingsul, akan dilihat terlebih dahulu anomali yang terjadi.
Karena pada beberapa kasus, adanya gigi gingsul menaikkan rasa percaya diri seseorang.
Tetapi apabila terjadi kasus anomali lanjut, baik berupa anomali fisik maupun anomali terkait rasa tidak nyaman dan terkait psikologi, misalkan kebetulan pemilik raga tidak nyaman dengan kondisi tersebut sebaiknya dikonsultasikan, dan dirawat atau diperbaiki posisinya.
drg. Anastasia mengatakan bahwa ekstraksi bukan satu-satunya jalan, karena apabila hal tersebut terjadi pada gigi kaninus atau gigi taring bersama dengan gigi geraham pertama baik rahang atas maupun rahang bawah, kanan maupun kiri merupakan kunci oklusi dalam kedokteran gigi.
Baca juga: Alami Kanker Rongga Mulut, Haruskah Kemoterapi? Ini Jawaban drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Terlebih gigi taring bisa merubah kontur atau bentuk wajah apabila gigi terutama gigi taring permanen sampai dilakukan pencabutan.
Pencabutan gigi permanen, terlebih gigi yang merupakan kunci oklusi harus dilakukan pertimbangan khusus, tidak asal dicabut.
Dokter akan melakukan pemeriksaan yang lengkap dan melakukan tindakan untuk melengkapi diagnosis dengan beberapa pemeriksaan penunjang baik foto rontgrnt maupun tindakan lainnya.
Dengan pemeriksaan tersebut, dokter akan menentukan apakah gigi ini perlu dipertahankan atau tidak dan dengan tindakan apa yang sekiranya tepat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (10/9/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)