TRIBUNHEALTH.COM - GERD merupakan kondisi medis yang umum dijumpai.
Biasanya GERD bisa dikelola dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Namun ada kalanya GERD membutuhkan pembedahan, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Kamis (17/3/2022).
Biasanya dokter akan mempertimbangkan operasi jika obat dan perubahan gaya hidup tak bekerja untuk menghentikan gejala GERD.
Selain itu, adanya komplikasi juga bisa menjadi alasan dilakukannya operasi.
Ada beberapa jenis operasi untuk GERD, di antaranya adalah fundoplikasi dan bariatrik.
Operasi bariatrik biasanya digunakan jika dokter menduga GERD telah diperburuk berat badan berlebih.
Hindari makanan tertentu

Baca juga: Ketahui Gejala GERD yang Seringkali Membuat Penderita Tidak Nyaman, Begini Ulasan dr. Ariani Dewi
Baca juga: Berbagai Penyebab Penyakit GERD, Termasuk Sering Rebahan setelah Makan
Jika sudah didiagnosis menderita GERD, ada baiknya mulai menghindari atau mengurangi makanan tertentu.
Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (17/12/2021), berikut ini adalah rinciannya.
Makanan tinggi lemak
Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan nyeri ulu hati, terutama makanan berminyak seperti kentang goreng dan pizza.
Para peneliti masih mempelajari bagaimana lemak dapat menyebabkan gejala GERD.
Makanan berlemak tinggi diketahui dapat memperburuk nyeri ulu hati dengan merangsang tubuh untuk melepaskan zat yang menyebabkan kerongkongan menjadi teriritasi.
Zat yang dimaksud termasuk garam empedu yang ada di perut, dan hormon cholecystokinin (CCK) dalam aliran darah, yang dapat mengendurkan LES dan menyebabkan refluks asam.
Satu studi pada orang dengan GERD menemukan bahwa lebih dari setengah dari 85 orang yang melaporkan pemicu makanan juga melaporkan bahwa makanan yang digoreng berlemak tinggi menyebabkan gejala GERD mereka seperti nyeri ulu hati.
Penelitian tersebut juga melaporkan bahwa setelah peserta menghilangkan makanan pemicu selama 2 minggu, persentase nyeri ulu hati yang dilaporkan turun dari 93% menjadi 44%.
Penting untuk dicatat bahwa para peneliti masih berusaha mencari tahu jenis lemak mana yang dapat memperburuk gejala GERD, tetapi makanan yang digoreng dan berminyak tampaknya memiliki efek paling kuat.
Mint

Jenis mint seperti peppermint dan spearmint sering dianggap menenangkan kondisi pencernaan.
Namun, ada beberapa bukti bahwa jenis mint ini dapat menyebabkan nyeri ulu hati.
Studi menunjukkan bahwa peppermint menurunkan tekanan LES dan dapat menyebabkan mulas.
Meskipun mint dapat memicu gejala GERD, tampaknya hanya menjadi masalah bagi sebagian kecil orang dengan GERD.
Jika mengalami nyeri ulu hati setelah mengkonsumsi produk mint, ada baiknya untuk menghilangkannya dari makanan harian.
Hal itu bermanfaat untuk melihat apakah itu membantu mengelola nyeri ulu hati yang dialami atau tidak.
Coklat

Baca juga: Selain Jenis Makanan, Adakah Pantangan Bagi Penderita GERD? Begini Ulasan Ahli Gizi
Coklat adalah pemicu umum lainnya untuk nyeri ulu hati.
Bahan dalam coklat seperti kakao dan kafein dapat mengendurkan LES dan meningkatkan paparan asam di kerongkongan.
Banyak orang melaporkan gejala mulas setelah mengonsumsi coklat, dan penelitian menunjukkan bahwa cokelat memang dapat mengurangi tekanan LES.
Namun, tidak jelas apakah menghilangkan coklat dari diet meningkatkan gejala nyeri ulu hati.
Jika mendapati bahwa makan cokelat membuat nyeri ulu hati atau memperburuk gejala nyeri ulu hati, coba hentikan mengonsumsinya.
Makanan pedas

Makanan pedas terkenal menyebabkan nyeri ulu hati.
Namun, bagaimana tepatnya mereka berkontribusi terhadap mulas tidak jelas.
Namun, satu penelitian menemukan bahwa cabai meningkatkan akomodasi lambung, yaitu ketika bagian atas perut rileks sebagai respons terhadap makan.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan GERD cenderung memiliki refleks akomodasi lambung yang meningkat.
Ini terkait dengan peningkatan relaksasi LES, yang dapat menyebabkan nyeri ulu hati.
Baca juga: Winda Irwanti Tegaskan Penderita GERD Perlu Menhindari Menahan Lapar dan Makan Terlalu Kenyang
Studi yang sama menemukan bahwa kapsul cabai dikaitkan dengan sensasi terbakar yang lebih parah di perut dan nyeri ulu hati yang lebih parah pada peserta dengan GERD, dibandingkan dengan pengobatan plasebo.
Studi lain termasuk 4.633 orang dewasa Iran menemukan bahwa konsumsi tinggi makanan pedas dikaitkan dengan risiko nyeri ulu hati yang lebih besar pada pria, tetapi tidak pada wanita.
Selain itu, makanan pedas dapat mengiritasi kerongkongan yang sudah meradang, dan ini dapat memperburuk gejala nyeri ulu hati.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)